Mengapa Mendaki Gunung Sangat Bermanfaat bagi Tubuh dan Otak Kita?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 3 Juli 2024 | 12:00 WIB
Apakah Anda gemar mendaki gunung atau sekadar menikmati alam? Kegiatan ini ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan. (Paxson Woelber/CC BY-SA 4.0)

Nationalgeographic.co.id—Ketika mendaki gunung, kita disuguhi pemandangan alam yang indah dan udara yang bersih. Ternyata manfaat mendaki gunung tidak terbatas pada dua hal itu.

Mendaki gunung memberikan sejumlah manfaat kesehatan mental dan fisik. “Termasuk peningkatan kesehatan kardiovaskular dan muskuloskeletal serta keseimbangan dan koordinasi yang lebih baik, juga peningkatan kesehatan mental,” tulis Daryl Austin di laman National Geographic.

“Mendaki gunung adalah cara luar biasa untuk keluar dan menjelajah. Terhubung kembali dengan perasaan takjub dan kagum. Serta mendapatkan manfaat yang tak terhitung jumlahnya seperti penurunan kecemasan dan depresi. Juga penurunan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas,” kata Alyson Chun, asisten direktur program Petualangan Olahraga dan Rekreasi Petualangan di Universitas Stanford.

Manfaat tersebut sangat menggembirakan mengingat kegiatan ini telah terbukti dapat diakses oleh semua orang. Mendaki gunung juga tidak terlalu berbahaya dibandingkan aktivitas musim panas pegunungan populer lainnya seperti panjat tebing, bersepeda gunung, paralayang, atau mountaineering.

Keuntungan fisik dari hiking atau pendakian

Salah satu manfaat fisik yang paling banyak didapat dari hiking adalah kesehatan kardiovaskular dan pernafasan yang lebih baik. Manfaat itu diperoleh berkat penguatan jaringan paru-paru dan otot jantung.

“Jantung yang lebih kuat mampu memompa lebih banyak darah dengan sedikit usaha. Jadi mengurangi tekanan pada arteri dan mengurangi hipertensi,” kata Chun.

Aktivitas ini juga meningkatkan kadar kolesterol dengan menormalkan lipid darah dan lipoprotein. Hal ini berperan penting dalam menghilangkan kelebihan kolesterol dari tubuh dan mengangkut molekul ke dan dari jaringan.

Faktor-faktor tersebut berarti bahwa hiking bisa efektif dalam mengurangi risiko penyakit jantung dan perkembangan kanker. Pada akhirnya, bisa meningkatkan umur panjang.

Mendaki gunung juga dapat membantu pengelolaan berat badan yang sehat. Aktivitas ini dikaitkan dengan penurunan berat badan hingga empat kali lebih besar dibandingkan olahraga di dalam ruangan.

“Saat mendaki di medan yang menantang, rata-rata orang bisa membakar sekitar 400-550 kalori per jam,” kata Chun. Dengan cara ini, aktivitas memainkan peran penting dalam menghindari kondisi kronis seperti diabetes tipe 2.

Baca Juga: Penjelajah Putri Handayani Akan Meneroka Antarktika Desember Ini