Mengapa Mendaki Gunung Sangat Bermanfaat bagi Tubuh dan Otak Kita?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 3 Juli 2024 | 12:00 WIB
Apakah Anda gemar mendaki gunung atau sekadar menikmati alam? Kegiatan ini ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan. (Paxson Woelber/CC BY-SA 4.0)

Kegiatan ini dapat meningkatkan neuroplastisitas di otak, yang merupakan kemampuan sistem saraf untuk mengatur ulang dan membangun koneksi fungsional baru. Neuroplastisitas sangat penting bagi manusia karena memungkinkan kita untuk belajar dan berkembang sepanjang hidup. Dan juga memperkuat pusat pemikiran dan memori di otak.

Mendaki gunung bersama orang lain juga terbukti baik untuk kehidupan sosial seseorang. Kegiatan ini dapat mengurangi perasaan kesepian dan keterasingan.

Menikmati alam

Namun banyak manfaat kesehatan mental terbaik yang terkait dengan mendaki gunung berasal dari ritme berjalan kaki yang dipadukan dengan efek menenangkan dari pemandangan, suara, dan aroma alam.

“Cukup dengan menghirup senyawa organik yang disebut phystoncides yang dikeluarkan pohon telah terbukti meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Suzanne Hackenmiller, seorang dokter pengobatan integratif yang berbasis di Scottsdale, Arizona.

Dia mengatakan peningkatan lain yang terkait dengan kesehatan sistem kekebalan tubuh masih terus dikembangkan. Namun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya dengan menikmati alam dapat membantu orang pulih lebih cepat setelah operasi.

Manfaat lain dari mendaki gunung adalah kombinasi aktivitas fisik dan paparan alam dapat mendorong pelepasan endorfin. Hal ini bisa meningkatkan suasana hati baik dan mengurangi stres, kata Hashish.

Ia merujuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa cahaya alami saat berada di luar ruangan juga dapat membantu mengatur ritme sirkadian dan meningkatkan kualitas tidur. Selain itu vitamin D yang disediakan oleh sinar matahari baik untuk kesehatan tulang dan mencegah penyakit.

Penelitian pendukung lainnya menunjukkan bagaimana orang yang mendaki alam juga meningkatkan rentang perhatiannya sebanyak 20 persen.

Perspektif menarik lainnya didasarkan pada penelitian seputar Blue Zones—wilayah di dunia tempat orang-orang hidup lebih lama dan lebih sehat.

“Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan area ini ditujukan untuk mengetahui bahan aktifnya,” jelas Gomes-Osman, “dan ternyata tinggal di daerah pegunungan adalah salah satu faktornya.”

Meta-analisis lainnya menunjukkan bagaimana berolahraga di alam dapat meningkatkan perasaan revitalisasi, dan peningkatan energi. Juga penurunan ketegangan, kebingungan, dan kemarahan.

Mendaki gunung bahkan dapat meningkatkan sikap seseorang terhadap olahraga secara umum.

“Ini mungkin alasan mengapa pendaki mengeluarkan lebih banyak energi dibandingkan pelari atau pejalan kaki. Mereka cenderung menghabiskan waktu aktivitas yang lebih lama dibandingkan jika mereka berolahraga di lingkungan yang berbeda,” kata Ayelet Dunsky, kepala Sekolah Ilmu Gerakan Manusia dan Olahraga di Levinsky.