Selain itu, banyak situs web dan video YouTube yang membahas peristiwa ini, seperti Daily Sabah, Top 3 Dumbest Wars in History, Dumbest Battle in History: Battle of Karansebes, dan Dumbest Battle in History Explained.
Meskipun cerita Pertempuran Karánsebes telah menjadi legenda, para ahli sejarah mempertanyakan tingginya angka korban jiwa yang sering disebutkan dalam cerita populer.
Kisah salah satu dinasti terbesar di Eropa
Keluarga Habsburg merupakan salah satu dinasti terbesar di Eropa. Bermula dari Kadipaten Austria di pertengahan abad ke-13, mereka mendominasi kepemimpinan Kekaisaran Romawi Suci dari tahun 1438 sampai 1806.
Setelah itu, mereka berkembang menjadi Kekaisaran Austria-Hongaria. Monarki ganda ini secara tidak sengaja memicu Perang Dunia Pertama setelah pembunuhan putra mahkota mereka di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914.
Kekalahan dalam perang itu menandai berakhirnya kekaisaran yang telah berdiri megah hampir selama tujuh abad.
Puncak ekspansi wilayah Kekaisaran Habsburg dicapai selama pemerintahan Charles V (1529-1555), dengan wilayah yang terbentang dari Spanyol di barat, Belanda di barat laut, Jerman di utara, Austria di tengah, Hongaria di timur, Italia di selatan, sampai ke pantai barat Amerika Selatan.
Periode ini, yang ditandai oleh masa pemerintahan Charles V, nyaris bersamaan dengan pendirian Kekaisaran Mughal di India oleh Babur pada tahun 1526, pemerintahan Dinasti Suri dari tahun 1540 hingga 1555, dan penobatan Kaisar Akbar pada tahun 1556.
Salah satu pencapaian terbesar Habsburg adalah berhasil menahan dua kali pengepungan Wina. Pengepungan pertama dilakukan oleh Sultan Utsmaniyah Suleiman yang Agung pada tahun 1529, dan pengepungan kedua pada tahun 1683 oleh Sultan Mehmed IV.
Setelah pengepungan kedua yang tidak berhasil, Kekhalifahan Ottoman mengalami kemunduran yang berkepanjangan, menghadapi kekalahan dan kehilangan wilayah, yang berujung pada keruntuhan mereka di akhir Perang Dunia I.
Oleh karena itu, Perang Dunia I yang berawal pada tahun 1914 telah mengakhiri persaingan selama empat abad antara dua kekuasaan besar ini.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Kisah Mao Zedong, Sang Pendiri Republik Rakyat Tiongkok