Manhattan yang Kini Kaya, Dulu Pernah Ditukar dengan Pulau di Maluku

By Galih Pranata, Kamis, 4 Juli 2024 | 16:00 WIB
Manhattan metropolis yang kaya dengan kehidupan serba modernnya saat ini, pernah ditukar Belanda demi sebuah pulau di Maluku pada tahun 1667. (Wikimedia Commons)

Pulau Run memang awalnya menjadi sumber keuntungan yang melimpah, tetapi berbagai peristiwa dunia dengan cepat menurunkan nilainya. Lambat laun, peran serta pala dan produksi rempah yang menguntungkan semakin menurun.

Dalam beberapa tahun terakhir produksi pala telah didemokratisasi ke tangan individu. Seiring dengan menguatnya persaingan rempah di wilayah lain, pelan-pelan Pulau Run mulai kehilangan daya jualnya.

Di sisi lain, pulau Nieuw Amsterdam yang dikuasai Inggris telah mengembangkan ekonomi yang kompleks dengan perdagangan dan pekerjaan lain dalam berbagai format dan genre ekonomi.

Seiring berjalannya waktu, Nieuw Amsterdam yang dikenal kemudian dengan Manhattan, menunjukkan perkembangan pesat dan progresif. Dari masa ke masa, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan banyak jalan dan gedung meningkatkan gairah ekonomi Manhattan.

Memasuki era modern, mulai dibangun gedung-gedung yang semakin mewah, terutama gedung pencakar langit, keterjangkauan telepon seluler, hingga industri pariwisata yang menarik pengunjung dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia, membuatnya menjadi kota metropolis yang kaya raya hingga kini.