Patung Hermes Raksasa dari Mitologi Yunani Ditemukan, Selamat Berkat Kristenisasi?

By Ade S, Rabu, 10 Juli 2024 | 14:03 WIB
Arkeolog Bulgaria secara tak terduga menemukan patung marmer dewa Yunani Hermes setinggi tujuh kaki di Heraclea Sintica. Selamat berkat kristenisasi? (REUTERS)

Nationalgeographic.co.id—Arkeolog Bulgaria secara tak terduga menemukan patung marmer dewa Yunani Hermes setinggi tujuh kaki.

Dengan tinggi 7 kaki (sekitar 213 cm), patung ini juga diklaim memiliki kondisi yang luar biasa. Hampir sempurna. Hanya bagian tangan saja yang hilang.

Patung dari Hermes, dewa pengantar pesan Yunani, diyakini merupakan tiruan yang dibuat oleh bangsa Romawi. Sementara yang aslinya masih berada di wilayah Yunani kuno.

Penemuan tersebut diperoleh saat mereka sedang menggali saluran air limbah Romawi kuno di wilayah kota kuno Heraclea Sintica, di desa Rupite, sebuah desa yang berbatasan langsung dengan Yunani.

Heraclea Sintica sendiri dikenal sebagai kota kuno yang terletak di wilayah barat daya Bulgaria modern. Puing-puing kota ini berada di tanah desa Rupite, munisipalitas Petrich, di lereng selatan bukit vulkanik Kozhuh.

Heraclea Sintica, seperti dilansir dari bulgariatravel.org, terletak sekitar 2 km dari kuil Vanga di area Rupite dan sekitar 10 km dari kota Petrich.

Pada zaman kuno, kota ini merupakan pusat wilayah Sintika yang dihuni oleh suku Thracian Sinti. Penemuan Heraclea Sintica terjadi secara kebetulan ketika Prof. Georgi Mitrev menemukan prasasti Latin besar pada tahun 2002.

Prasasti ini sebenarnya adalah surat dari Kaisar Galerius dan Caesar Maximinus Daya pada tahun 308 Masehi. Isinya tentang para penguasa merespons permintaan Heraclians untuk mengembalikan hak kota yang hilang.

Pada tahun 2005, Prof. Georgi Mitrev menerbitkan prasasti lain yang menyebut Guy Lucius orang Skotlandia dan Heraclian. Dengan prasasti ini, dia berhasil membuktikan bahwa ini adalah Heraclea Cynthia.

Sejak tahun 2007, penggalian arkeologi di Heraclea Sintica telah dimulai di bawah arahan Assoc. Prof. Ludmil Vagalinski (NAIM-BAS) dan Museum Sejarah Petrich.

Hasil penggalian menunjukkan bahwa kota ini memiliki kehidupan yang intens dan modern. Bangunan-bangunan representatif kota kuno ini dibangun dengan elegansi yang tinggi, dan tata letak kota mengikuti prinsip sistem Hippodame.

Baca Juga: Selidik Hyperborea, Negeri Mitologi Yunani yang Diselimuti Hutan Ajaib