Nama Hermes kemungkinan berasal dari kata Yunani “herma” yang berarti tumpukan batu. Hal ini, merujuk Britannica, seperti yang digunakan di pedesaan untuk menandai batas atau sebagai penanda.
Pusat kultus pertamanya kemungkinan berada di Arcadia, tempat Gunung Cyllene dianggap sebagai tempat kelahirannya. Di sana, Hermes dipuja sebagai dewa kesuburan, dan gambar-gambarnya sering menggambarkan atribut ithyphallic.
Dalam sastra dan kultus, Hermes selalu dikaitkan dengan perlindungan terhadap ternak dan domba, dan ia sering berhubungan erat dengan dewa-dewi vegetasi, terutama Pan dan nimfa.
Dalam “Odyssey,” Hermes muncul terutama sebagai utusan para dewa dan pengantar jiwa ke Hades. Ia juga merupakan dewa mimpi, dan orang Yunani menawarkan libasi terakhir kepada Hermes sebelum tidur.
Sebagai utusan, ia mungkin juga menjadi dewa jalan dan pintu, serta pelindung para pelancong. Harta yang ditemukan secara kebetulan dianggap sebagai hadiah dari Hermes, dan setiap keberuntungan diatribusikan padanya; konsep ini dan perannya sebagai dewa keuntungan, baik jujur maupun tidak, adalah turunan alami dari karakternya sebagai dewa kesuburan.
Dalam banyak hal, Hermes adalah pasangan Apollo; seperti Apollo, Hermes adalah pelindung musik dan dianggap sebagai penemu kithara dan kadang-kadang musik itu sendiri. Ia juga merupakan dewa kelincahan dan memimpin beberapa jenis ramalan populer.
Angka suci Hermes adalah empat, dan hari keempat dalam bulan adalah hari ulang tahunnya. Dalam seni arkaik, selain dari patung herma yang stilistik, Hermes digambarkan sebagai pria dewasa berjanggut, mengenakan tunik panjang dan sering memakai topi serta sepatu bersayap.
Terkadang ia muncul dalam karakter pastoral, membawa seekor domba di bahunya; pada waktu lain, ia tampil sebagai utusan para dewa dengan kērykeion, atau tongkat utusan (lihat kaduceus), yang merupakan atribut paling sering terkait dengannya.
Sejak akhir abad ke-5 SM, Hermes digambarkan sebagai pemuda telanjang dan tidak berjanggut, seorang atlet muda.