Pygmy marmoset berkomunikasi satu sama lain dengan berbicara dan bersiul dengan suara tinggi. Mereka dapat mengeluarkan suara dengan nada yang sangat tinggi sehingga manusia tidak dapat mendengarnya.
Beberapa suara dan panggilan pygmy marmoset digunakan untuk mengungkapkan bahaya atau pesan darurat lainnya.
Mereka juga mengekspresikan emosi seperti kepuasan, kejutan, atau ketakutan dengan menggerakkan bibir, kelopak mata, telinga, dan rambut di sekitar wajah mereka. Ekspresi ini mirip dengan yang dilakukan manusia!
Monyet mini ini saling merawat, dan itu membantu memperkuat ikatan sosial mereka. Mereka sangat memperhatikan menjaga bulu mereka tetap dalam kondisi baik.
Keluarga pygmy marmoset memiliki wilayah yang ditandai dengan bau. Ini memberi sinyal kepada pasukan tetangga untuk saling menghormati dan tidak mengganggu satu sama lain.
Bagaimana pygmy marmoset bisa jadi monyet terkecil di dunia?
Melansir laman New England Primate Conservacy, konsensus ilmiah menunjukkan bahwa pola makan primata merupakan faktor evolusi penting yang memengaruhi ukuran tubuh mereka.
Spesies primata yang mengonsumsi makanan lebih kecil, seperti serangga atau getah, umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil pula. Hal ini dikarenakan sumber makanan tersebut tidak dapat menopang kebutuhan energi tubuh primata yang besar.
Pygmy marmoset barat merupakan contoh sempurna dari fenomena ini. Ukuran mereka yang mungil, bahkan seukuran ibu jari manusia, dan tingkat metabolisme yang lebih rendah daripada marmoset lain, merupakan hasil adaptasi terhadap pola makan mereka yang unik.
Getah pohon, dengan kandungan gulanya yang tinggi, menjadi sumber energi utama bagi pygmy marmoset barat. Energi ini memungkinkan mereka melakukan lompatan singkat yang eksplosif, ideal untuk menangkap serangga.
Namun, karena getah hanya menyediakan energi dalam waktu singkat, pygmy marmoset barat tidak dapat mempertahankan gerakan cepat ini dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Dunia Hewan: Benarkah Kuda Nil Menjadi Hewan Paling Berbahaya di Afrika?