Benarkah Mural Makam dari Kekaisaran Tiongkok Ini Lukiskan Sosok Asing?

By Ade S, Rabu, 17 Juli 2024 | 16:03 WIB
Mural kuno di makam Kekaisaran Tiongkok ini dianggap mengungkap kehidupan sehari-hari dan kemungkinan interaksi dengan orang asing di masa lampau. ()

Nationalgeographic.co.id—Sebuah penemuan menarik datang dari Kekaisaran Tiongkok. Para arkeolog baru saja menemukan mural kuno di sebuah makam yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di masa lampau.

Namun, hal yang menarik perhatian adalah salah satu mural yang menampilkan sosok yang berbeda dari penduduk lokal.

Sosok tersebut digambarkan dengan rambut pirang dan janggut, yang memicu spekulasi tentang interaksi dengan orang asing di masa lampau.

Mural ini ditemukan di sebuah makam yang berasal dari Dinasti Tang, yang memerintah Tiongkok dari tahun 618 hingga 907 Masehi.

Sosok asing dalam mural tersebut digambarkan sedang memimpin unta, yang menunjukkan kemungkinan dia adalah seorang pedagang dari luar Tiongkok.

Penemuan ini membuka pertanyaan tentang bagaimana interaksi antara orang Tiongkok dan orang asing di masa lampau, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi budaya dan kehidupan di Kekaisaran Tiongkok.

Sosok "orang Barat"

Para arkeolog di China utara telah membuka jendela ke kehidupan sehari-hari selama Dinasti Tang melalui penggalian makam berusia berabad-abad.

Makam ini, yang ditemukan pada tahun 2018 di lereng bukit dekat Taiyuan, ibu kota provinsi Shanxi, dihiasi mural menakjubkan yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan pada masa kejayaan dinasti tersebut (618-907 M).

"Mural-mural ini, yang baru dilaporkan penggaliannya bulan lalu, menawarkan pandangan sekilas yang belum pernah dilihat sebelumnya tentang aktivitas sehari-hari rakyat biasa Dinasti Tang," papar Tom Metcalfe di laman Live Science.

Penggambaran yang terlestarikan dengan indah ini termasuk pria yang mengirik gandum, membuat mie, dan bahkan sosok yang tampaknya "orang Barat" dengan rambut pirang dan janggut.

Baca Juga: Rekonstruksi Kemegahan Jamuan ala Kekaisaran Tiongkok, Ada Tangan Beruang

Menurut Victor Xiong, seorang profesor sejarah di Western Michigan University, kemungkinan sosok tersebut berasal dari Asia Tengah.

Makam itu sendiri milik seorang pria berusia 63 tahun yang meninggal pada tahun 736 M, beserta istrinya. Terdiri dari ruang bata tunggal, pintu, koridor, dan platform tempat peti mati diletakkan, makam ini menjadi kapsul waktu yang kaya akan budaya dan tradisi Dinasti Tang.

Lukisan-lukisan di dinding makam, pintu, koridor, dan platformnya menceritakan kisah tentang kehidupan di era tersebut. Dari adegan domestik hingga ritual keagamaan, mural-mural ini memberikan wawasan unik tentang bagaimana masyarakat Dinasti Tang hidup, bekerja, dan merayakan.

"Bahkan langit-langit kubah ruang tersebut dihiasi dengan gambar yang mungkin naga dan phoenix, simbol kekuatan dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok," ujar Metcalfe.

Para penjaga makam

Sosok-sosok penjaga berjubah kuning dengan pedang di pinggang menyambut para pengunjung ke makam Dinasti Tang yang berusia berabad-abad ini.

Lukisan-lukisan di pintu makam ini hanyalah sebagian kecil dari harta karun visual yang ditemukan di dalam, menawarkan jendela yang tak ternilai ke kehidupan dan kematian di era kekaisaran yang gemilang ini.

Melangkah lebih jauh, kita disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah dan adegan kehidupan sehari-hari yang diabadikan dalam mural yang terawat dengan baik.

Beberapa mural menunjukkan pekerjaan sehari-hari pada awal Dinasti Tang abad pertengahan, yang menguasai sebagian besar Tiongkok tengah dan timur antara tahun 618 dan 907 M. ()

Pria yang tekun mengirik gandum, wanita yang gigih menggiling tepung, dan aroma mie yang baru dibuat memenuhi udara saat kita mengamati penggambaran realistis ini.

"Di bawah rindangnya pohon yang digambarkan dengan indah, para pria dan wanita ini menjalani hidup mereka, jauh dari hiruk pikuk istana kekaisaran," jelas Metcalfe.

Baca Juga: Kenapa Dinasti Ming Pindahkan Ibu Kota Kekaisaran Tiongkok ke Beijing?

Seorang wanita bangsawan, dengan gaun berwarna-warni yang berkibar tertiup angin, memimpin empat kuda dengan gagah. Di sisinya, seorang pria berjanggut memegang cambuk, menandakan peran mereka dalam hierarki sosial yang kompleks.

Di kejauhan, gunung-gunung menjulang tinggi dan unta-unta melintasi lanskap, melengkapi gambaran kehidupan yang kaya dan beragam pada masa Dinasti Tang.

Lukisan-lukisan di sekitar peti mati kemungkinan besar menceritakan kisah pemilik makam Tionghoa itu sendiri, mengabadikan berbagai tahap kehidupan mereka dan mengantarkan mereka ke alam baka.

Gaya tradisional

Mural-mural pada makam Dinasti Tang yang baru digali ini telah berhasil melewati ujian waktu, dengan warna-warnanya yang masih hidup dan detailnya yang tajam.

Lukisan-lukisan ini, menurut para ahli, merupakan contoh indah dari tradisi "sosok manusia di bawah pohon", yang populer sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M) dan telah ditemukan di berbagai wilayah China.

Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah seorang pria pirang berjanggut yang memimpin unta. Pakaiannya yang khas dan fitur wajahnya menunjukkan bahwa dia kemungkinan besar adalah orang Sogdiana dari Asia Tengah, ungkap Victor Xiong, seorang profesor sejarah di Western Michigan University.

Orang Sogdiana dikenal sebagai pedagang ulung di sepanjang Jalur Sutra, rute perdagangan yang menghubungkan Asia dan Eropa pada masa itu.

"Mural-mural lain di makam ini memberikan gambaran yang belum pernah dilihat sebelumnya tentang kehidupan sehari-hari rakyat biasa Dinasti Tang," tutup Metcalfe.