Monumen Peringatan Perdamaian Hiroshima (Hiroshima Peace Memorial)
Hiroshima Peace Memorial adalah taman yang dibangun untuk memperingati peristiwa 6 Agustus 1945. Saat itu bom atom pertama yang digunakan dalam perang menghancurkan kota Hiroshima. Dengan dijatuhkannya bom kedua di kota Nagasaki beberapa hari kemudian, Jepang menyerah dan Perang Dunia Kedua tiba-tiba berakhir.
Peace Memorial dipenuhi dengan patung dan museum yang mencerminkan kengerian yang terjadi pada hari itu. Juga kesengsaraan yang ditimbulkannya lama setelahnya. Diperkirakan hampir 200.000 orang tewas akibat pemboman Hiroshima, termasuk mereka yang terkena dampak radiasi. Sebagian besar kota menjadi puing-puing.
Tepat di bawah tempat ledakan bom adalah Genbaku Dome, yang juga dikenal sebagai A-Bomb Dome. Kota ini selamat dari ledakan karena konstruksinya yang kokoh. Karena berada tepat di bawah ledakan, kota ini hanya bertahan dari satu gelombang kejut vertikal dibandingkan dengan dua gelombang kejut horizontal yang dialami seluruh kota. Sebenarnya, berada tepat di bawah ledakan dapat diibaratkan seperti berada di tengah badai.
Hasilnya, kubah A-Bomb Dome masih berdiri hingga saat ini dan dipertahankan dalam kondisi seperti setelah ledakan. Kubah ini berfungsi sebagai pengingat langsung dan sederhana mengenai hiposenter ledakan. “Dan bukti bahwa masyarakat Hiroshima telah pulih secara spektakuler pada tahun-tahun berikutnya,” tambah Beyer.
Senso-ji
Kuil Buddha tertua di Tokyo, Senso-ji, adalah situs keagamaan yang paling banyak dikunjungi di dunia. Kuil ini dikunjungi lebih dari 30 juta pengunjung setiap tahunnya.
Legenda kuil ini dimulai pada tahun 638 M, ketika dua nelayan menemukan patung Bodhisattva Kannon saat melaut. Bodhisattva Kannon sering disebut sebagai “Dewi Pengasih”. Mereka membawa patung itu ke desa, lalu menunjukkannya kepada tetua desa. Sang tetua menyadari pentingnya patung itu dan mengubah rumahnya menjadi kuil untuk menampungnya.
Sebuah kuil permanen secara resmi didirikan pada tahun 645 M dan telah berkembang pesat sejak saat itu.
Kuil itu sendiri bukan satu-satunya daya tarik pengunjung. Seluruh area sekitarnya dipenuhi dengan bangunan-bangunan yang memiliki makna keagamaan. “Termasuk pagoda lima lantai yang berfungsi sebagai kuil Shinto dan jalan panjang yang disebut Nakamise-dori. Jalan tersebut berfungsi sebagai jalan prosesi menuju Senso-ji,” Beyer menambahkan.