Sejak zaman Edo, gerbang torii ini didanai oleh masyarakat sebagai tradisi untuk mewujudkan keinginan atau mengucapkan syukur atas keinginan yang terkabul. Tradisi tersebut berlanjut hingga hari ini. Banyak perusahaan yang mensponsori penambahan gerbang torii baru.
Itsukushima-jinja
Salah satu duta budaya Jepang yang paling banyak difoto dan ikonik adalah Itsukushima-jinja. Kuil ini terletak di lepas pantai barat Honshu. Dapat langsung dikenali, di sini terdapat gerbang torii paling mencolok yang menonjol di atas air. Saat air surut, gerbang ini dapat diakses dengan berjalan kaki. Pengunjung dapat berdiri di bawah bangunan besar setinggi 88 meter.
Kompleks kuil utama terletak lebih dekat ke pantai Pulau Miyajima di Prefektur Hiroshima tetapi juga dibangun di atas air. Setiap bangunan dihubungkan dengan jalan setapak kayu. Kompleks ini konon mulai dibangun pada tahun 816 M di kaki Gunung Inari. Penambahan besar-besaran dilakukan pada kuil ini sejak abad ke-12 dan seterusnya. Pemerintah berupaya keras mempertahankan arsitektur abad ke-12 dari bangunan bersejarah Shinto yang megah ini.
Kuil itu sendiri didedikasikan untuk tiga dewa bersaudara yang mengendalikan samudra, lautan, dan badai. Pulau itu sendiri, yang secara resmi disebut sebagai Itsukushima (pulau yang didedikasikan untuk para dewa), juga dianggap sebagai dewa. Dan itulah sebabnya semua bangunan berdiri di atas air.
Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, kuil ini menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Tentu saja, situs-situs yang telah dijelaskan hanyalah sebagian dari situs bersejarah yang patut disebutkan. Jepang adalah negara yang menarik dan unik yang dipenuhi dengan tempat-tempat yang berbeda dari negara lain di dunia.
Dengan sejarah yang panjang dan kaya, Jepang menjadi tuan rumah bagi banyak wisatawan yang tertarik dengan masa lalunya.