Misteri Orphic, Kepercayaan Bangsa Yunani Kuno yang Sering Dicemooh

By Ade S, Minggu, 21 Juli 2024 | 13:03 WIB
Mosaik orphic ditemukan di banyak vila Romawi akhir. Jelajahi Misteri Orphic, agama Yunani Kuno yang penuh kontroversi. Temukan ritual, mitos, dan pengaruhnya pada filsafat dan budaya. (Giovanni Dall'Orto)

Sebagai gerakan keagamaan tersendiri, Orphism memiliki teks sucinya sendiri, yaitu Himne Orphic. Himne-himne ini menguraikan ritual, ajaran etika, dan teori tentang kosmos, banyak di antaranya berbeda dari agama Yunani arus utama saat itu.

Misteri Orphic sangat menekankan tema-tema seperti keselamatan pribadi, pemurnian, dan hubungan yang kuat dengan dewa. Aliran kepercayaan ini jauh lebih menekankan pemujaan pribadi dibandingkan dengan agama utama kontemporer yang berfokus pada pemujaan komunal dan publik.

Meskipun berdiri sendiri, Misteri Orphic bukanlah ajaran yang lahir dalam kehampaan. Akarnya tertanam dalam perpaduan menarik dari berbagai praktik keagamaan dan gagasan filosofis.

Salah satu pengaruh utama adalah Misteri Eleusis, ritual kuno yang berpusat pada mitos Demeter dan Persephone. Mitos ini sarat dengan tema kematian dan kelahiran kembali, saat Persephone diculik ke Dunia Bawah untuk menjadi istri Hades, memicu kemurkaan sang ibu, Demeter.

Inti kepercayaan

Di jantung Misteri Orphic terbentang sistem kepercayaan yang sarat spiritualitas, memusatkan perhatian pada perjalanan jiwa setelah kematian dan cara-cara untuk memurnikannya. Ajaran ini meyakini jiwa sebagai entitas abadi yang terjerat dalam siklus reinkarnasi.

Para penganutnya meyakini bahwa jiwa pada hakikatnya ilahi, namun terjebak dalam tubuh fana sebagai konsekuensi atas dosa primordial. Keyakinan ini bertentangan dengan ajaran agama Yunani pada umumnya, yang lebih menekankan pada pemujaan para dewa demi kehidupan yang sejahtera.

Mirip dengan Pythagoreanisme, Misteri Orphic mengajarkan bahwa tujuan akhir jiwa adalah membebaskan diri dari belenggu reinkarnasi dan mencapai kebahagiaan abadi. Untuk mencapainya, jiwa harus dimurnikan melalui serangkaian ritual inisiasi dan kepatuhan ketat pada ritual penyucian dan kehidupan yang penuh etika.

Para penganut Orphic menjunjung tinggi gaya hidup yang damai dan penuh kesucian. Mereka menentang keras praktik kekerasan dan memilih untuk menghindari konsumsi daging, yang mereka yakini mencemari jiwa dengan nafsu birahi hewan.

Ritual pemurnian khusus pun mereka jalankan untuk membersihkan jiwa dari kotoran dan dosa. Sebagai simbol kesucian, mereka mengenakan pakaian putih dan menghindari keterikatan berlebihan dengan dunia material.

Namun, yang membuat Orphism benar-benar unik adalah kosmologi dan fokusnya pada mitos dan legenda yang penuh misteri. Salah satu mitos penting adalah kisah Dionysus Zagreus, dewa yang dibunuh dan dimangsa oleh para Titan, namun kemudian dibangkitkan kembali.

Baca Juga: Heraia, Perlombaan Lari Khusus Remaja Putri dalam Sejarah Yunani Kuno