Bagaimana Ikaria Tundukkan Ottoman dan Jadi Negara Merdeka Terkecil dalam Sejarah Dunia?

By Ade S, Selasa, 23 Juli 2024 | 13:03 WIB
Peta pulau Ikaria. Ikaria, pulau kecil yang tundukkan Ottoman dan jadi negara terkecil dalam sejarah dunia. Simak kisahnya! (Bgabel )

Selain itu, banyak penduduk Ikaria yang merantau ke pelabuhan Mediterania seperti Smyrna dan Alexandria demi peluang ekonomi yang lebih baik. Menjelang abad ke-20, Ikaria semakin bergantung pada dukungan finansial dari diaspora mereka yang bermukim di kota-kota tersebut, serta di berbagai penjuru Amerika Serikat.

Titik terang menuju kemerdekaan

Memasuki tahun 1912, Kekaisaran Ottoman dilanda kekacauan. Perang melawan Italia yang merugikan mengancam wilayah mereka dari Libya hingga Konstantinopel (Istanbul). Di tengah situasi genting ini, semangat kemerdekaan berkobar di Ikaria, pulau kecil di Laut Aegea.

Terinspirasi oleh kemerdekaan Kreta tahun 1898, para penduduk Ikaria ingin melepaskan diri dari cengkeraman Ottoman. Namun, mereka tidak ingin menjadi bawahan Imperium Italia yang sedang berkembang. Sebaliknya, mereka mendambakan enosis (penyatuan) dengan Yunani.

Mengapa warga Ikaria turun tangan untuk merebut pulau mereka dari tangan Ottoman? "Di luar keinginan bersatu dengan Yunani, para penduduk menyimpan sejumlah keluhan terhadap pemerintah Ottoman," ungkap Pappas.

Pertama, banyak warga Ikaria tidak senang dengan perubahan akibat pergolakan di Kekaisaran Ottoman, termasuk Revolusi Turki Muda tahun 1908. Masalah yang dihadapi antara lain perubahan status pajak pulau dan potensi wajib militer bagi sebagian besar pemuda.

Pemimpin lokal melobi pejabat Ottoman agar membebaskan penduduk pulau dari wajib militer. Mengingat Ikaria adalah pulau kecil dan miskin, kehilangan tenaga kerja akan sangat memberatkan. Namun, para pejabat Ottoman tetap melaksanakan sensus untuk mengidentifikasi calon wajib militer.

Selain itu, warga Ikaria juga gusar dengan larangan penanaman tembakau di pulau tersebut. Mereka khawatir akan mengalami kehancuran finansial jika tidak bisa lagi meraup keuntungan dari produksi tembakau yang menjadi sumber pendapatan mereka.

"Ketidakpercayaan terhadap administrator Yunani-Ottoman di pulau itu, Thucydides Efendi, semakin memuncak karena berbagai kebijakan ini," jelas Pappas.

Munculnya dua pemimpin revolusi

Sementara Ottoman terjebak dalam kekalahan dalam perang melawan Italia, benih-benih pemberontakan mulai tumbuh di Ikaria. Dipicu oleh kebijakan Ottoman yang dianggap merugikan dan keinginan untuk bersatu dengan Yunani, rakyat Ikaria bersiap untuk merebut kemerdekaan mereka.

Baca Juga: Saat Austria-Turki Terlibat Perang Terbodoh dalam Sejarah Dunia di Karánsebes