Sejarah Polio: Wabah Mematikan, Vaksinasi, dan Ancaman di Masa Depan

By Ade S, Rabu, 24 Juli 2024 | 14:03 WIB
Pelajari sejarah polio, dari wabah mematikan yang melumpuhkan anak-anak hingga kisah sukses vaksinasi. Temukan pula tantangannya di masa depan. (PHIL and USAID)

Ketika ditanya tentang paten IPV dalam sebuah wawancara di tahun 1955, Salk memberikan jawaban yang mencerminkan kebijaksanaannya, "Yah, bisa dikatakan milik semua orang. Tidak ada paten untuknya. Bisakah Anda mematenkan matahari?".

Alternatif menjanjikan dari Sabin

Di tengah gempuran kesuksesan vaksin Salk pada akhir 1950-an, hadirlah sosok Albert Sabin, seorang dokter dan ahli mikrobiologi yang menawarkan alternatif lain.

Pada tahun 1950, Sabin telah mengembangkan vaksin polio oral (OPV) yang menggunakan virus yang dilemahkan (live-attenuated) dan dapat diberikan secara oral, berupa tetes atau di atas gula.

Jauh sebelum Sabin, Hilary Koprowski telah melakukan uji coba pertama vaksin live-attenuated pada manusia di tahun 1950. Uji coba lanjutan kemudian dilakukan di wilayah yang saat ini sebagian besar menjadi Republik Demokratik Kongo (dulu dikenal sebagai Belgian Congo).

Albert Sabin (kanan) bersama Robert Gallo, sekitar tahun 1985. (Unknown author)

Sama seperti Salk, Sabin tak ragu untuk menguji coba vaksin eksperimentalnya pada diri sendiri dan keluarganya. Namun, untuk uji coba skala besar, ia harus mencari tempat lain.

Kesempatan itu datang pada tahun 1956. Tim ahli virus dari Rusia mengunjungi laboratorium Sabin. Di akhir tahun itu, Sabin pun melakukan perjalanan ke Leningrad dan Moskow untuk menjalin kerjasama dengan mereka.

Di sana, Sabin bersinergi dengan Mikhail P Chumakov, yang juga bertanggung jawab atas uji coba vaksin Salk di Uni Soviet. Chumakov kemudian memimpin uji coba awal vaksin live-attenuated menggunakan virus awal yang disediakan oleh Sabin.

Upaya mereka membuahkan hasil. Uji coba yang dilakukan di Uni Soviet pada 20.000 anak di tahun 1958 dan 10 juta anak di tahun 1959, serta di Cekoslovakia pada lebih dari 110.000 anak antara 1958 hingga 1959, menunjukkan bukti nyata: vaksin OPV aman dan efektif.

Temuan ini diperkuat oleh tinjauan independen dari spesialis Amerika Serikat, Dorothy Horstmann, untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Validasi ini menjadi terobosan penting di tengah situasi Perang Dingin kala itu.

Baca Juga: Ada Polio dan Cacar, Mengapa Pemberantasan COVID-19 Diutamakan?