Kecerdasan Buatan yang Tak Bernalar: Saat Jawaban Google AI Bisa Berbahaya

By Utomo Priyambodo, Jumat, 26 Juli 2024 | 08:00 WIB
Fitur kecerdasan buatan Google, yakni Google AI, memberikan jawaban-jawaban yang bisa menjadi bencana, atau bahkan berbahaya. (Jernej Furman/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Pada 2024 ini Google telah meluncurkan fitur pencarian eksperimental terbarunya di Chrome, Firefox, dan aplikasi peramban Google kepada ratusan juta pengguna.

Fitur “AI Overviews” ini membuat Anda tak perlu mengeklik tautan (link) berkat penggunaan kecerdasan buatan generatif — teknologi yang sama yang mendukung produk pesaingnya, yakni ChatGPT — untuk memberikan ringkasan hasil penelusuran.

Contohnya, cobalah ketikkan “cara menyimpan pisang agar tahan lama”. Fitur ini akan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menghasilkan ringkasan tips yang berguna seperti menyimpannya di tempat sejuk dan gelap dan jauh dari buah-buahan lain seperti apel.

Namun cobalah ajukan sebuah pertanyaan aneh dan akibatnya bisa menjadi bencana, atau bahkan berbahaya.

"Google saat ini sedang berjuang untuk memperbaiki masalah ini satu per satu. Namun ini jelas merupakan sebuah bencana reputasi bagi raksasa pencarian tersebut dan suatu permainan pemecahan masalah yang menantang," tulis Professor of AI sekaligus Research Group Leader di UNSW Sydney, Toby Walsh, di The Conversation.

AI Overviews membantu memberi tahu Anda bahwa “Whack-A-Mole adalah sebuah permainan arcade klasik dengan pemain menggunakan palu untuk memukul tikus tanah yang muncul secara acak untuk mendapatkan poin. Permainan ini ditemukan di Jepang pada tahun 1975 oleh produsen hiburan TOGO dan awalnya disebut Mogura Taiji atau Mogura Tataki.”

Namun fitur AI Overviews juga memberi tahu Anda bahwa “para astronaut telah bertemu kucing-kucing di bulan, bermain dengan mereka, dan merawat mereka”.

Yang lebih mengkhawatirkan, AI Overviews juga merekomendasikan “Anda harus makan setidaknya satu batu kecil setiap hari” karena “batu adalah sumber mineral dan vitamin yang penting”, dan menyarankan untuk menambahkan lem ke dalam topping piza.

Fitur AI Overviews yang diluncurkan oleh Google dapat merusak reputasi raksasa teknologi tersebut karena memberi informasi dan jawaban yang ngawur. (Google/The Conversation)

Mengapa ini terjadi?

Menurut Toby Walsh, salah satu masalah mendasarnya adalah sistem kecerdasan buatan generatif tidak mengetahui apa yang benar. Sistem ini hanya mengetahui apa yang populer. Misalnya saja, tidak banyak artikel di web yang membahas mengenai memakan batu karena hal tersebut jelas merupakan ide yang buruk.

Baca Juga: Sejarah Kecerdasan Buatan: Perjalanan Terjal Mewujudkan Gagasan AI