Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda memakai sepatu yang sudah lama tidak dipakai dan ternyata ada laba-laba di sana? Pernahkah Anda mencoba mengambil sesuatu dari laci atau lemari, dan tiba-tiba ada laba-laba menggerayangi lengan Anda?
Tentu, dalam dunia hewan beberapa jenis laba-laba terlihat menakutkan, dan beberapa di antaranya memiliki racun berbahaya. Namun, jika mau melihat secara objektif, apakah laba-laba benar-benar hanya memberikan dampak buruk bagi manusia?
Faktanya, dalam dunia hewan, mereka menempati tempat penting dalam rantai makanan, baik sebagai predator maupun mangsa.
Mereka menjaga populasi serangga tetap terkendali, yang pada gilirannya membantu mengendalikan penyebaran penyakit, dan menjadi makanan yang berharga bagi burung serta hewan kecil lainnya.
Racun laba-laba dalam dunia hewan memiliki banyak kegunaan praktis. Racunnya berguna dalam bidang medis, karena dapat digunakan untuk mengobati aritmia jantung dan penyakit Alzheimer. Tak hanya itu, racun laba-laba bahkan dapat digunakan untuk mengendalikan hama. Racun laba-laba bisa mematikan bagi hama tetapi aman bagi sebagian besar makhluk hidup lainnya.
Berikut adalah beberapa fakta menarik lainnya tentang laba-laba yang mungkin belum Anda ketahui:
- Ada lebih dari 40.000 spesies laba-laba yang diketahui
- Mereka hidup rata-rata sekitar dua tahun
- Hanya ada 100 kematian yang diduga akibat gigitan laba-laba sepanjang abad ke-20, dan banyak dari kematian tersebut mungkin salah didiagnosis
- Laba-laba dapat menangkap mangsanya dengan cara membuat jaring, berburu, atau menyergap.
- Kebanyakan laba-laba hidup menyendiri, tetapi beberapa dapat hidup dalam koloni hingga 50.000 anggota
- Laba-laba dapat bertelur hingga 3000 butir sekaligus, dan beberapa bahkan berperan aktif dalam membesarkan anak-anaknya.
Masih berpikir laba-laba hanyalah serangga kecil yang menakutkan? Mungkin, tetapi jika Anda melihat secara obektif, laba-laba merupakan bagian penting dan menarik dari ekosistem kita.
Laba-laba dapat ditemukan di hampir setiap wilayah di dunia. Khususnya di Afrika Selatan, saking banyaknya jumlah mereka, laba-laba bahkan ditakuti hingga dianggap sebagai bahaya besar. Padahal, kemungkinanannya sangat kecil untuk Anda digigit oleh laba-laba. Selain itu, sebagian besar racun laba-laba sangat tidak berbahaya.
Sementara itu di Indonesia, laba-laba punya peran dalam ekosistem sawa Sebagaimana diungkap Nurhasanah Nasution dalam penelitiannya yang berjudul Keanekaragaman Laba-laba (Araneae) pada Ekosistem Sawah dengan Beberapa Pola Tanam di Kota Padang yang tayang di Jurnal Bioconcetta pada 2016.
“Laba-laba (Araneae) merupakan pemangsa serangga yang memegang peranan penting dalam pengendalian hama pada ekosistem sawah,” jelas Nurhasanah.
Baca Juga: Sejarah Laba-laba sebagai Simbolis Kuno, Kutukan Hingga Pertanda Baik
Meskipun mereka sendiri dianggap sebagai hama, laba-laba juga memakan banyak serangga. Bahkan, di sebagian besar ekosistem, laba-laba bertindak sebagai agen pengendali populasi, memastikan jumlah serangga tidak terlalu banyak.