Sejarah Dunia: Apa Alasan Sebenarnya Marie Antoinette Dieksekusi?

By Ade S, Minggu, 28 Juli 2024 | 14:03 WIB
Sejarah dunia diwarnai kisah tragis Marie Antoinette. Apa alasan sebenarnya ratu cantik ini dieksekusi? Temukan jawabannya di sini! (Unknown)

Upaya melarikan diri yang sia-sia

Dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan diri dari revolusi yang semakin mengamuk, keluarga kerajaan Prancis mencoba melarikan diri dari Paris pada 20 Juni 1791. Dengan bantuan Count Axel de Fersen, seorang bangsawan Swedia yang setia kepada Ratu Marie Antoinette, mereka menyusun rencana pelarian yang rumit.

Menyamarkan identitas mereka, keluarga kerajaan mencoba melarikan diri menuju Negara Bagian Austria Belanda. Namun, sebuah kesalahan fatal dalam perencanaan menggagalkan upaya mereka. Marie Antoinette, yang begitu menginginkan keluarga tetap bersama, bersikeras agar mereka melakukan perjalanan dalam satu kereta yang besar dan lambat.

"Keputusan ini terbukti fatal, karena kereta tersebut tidak dapat bergerak secepat yang direncanakan dan mereka kehilangan kontak dengan pengawal yang seharusnya melindungi mereka," ungkap Nitschke.

Sementara itu, kabar tentang pelarian keluarga kerajaan telah menyebar dengan cepat. Garda Nasional, yang bertugas menjaga keamanan Paris, segera melakukan pengejaran. Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan, keluarga kerajaan akhirnya tertangkap dan dipaksa kembali ke Paris.

Perjalanan kembali ke Paris menjadi mimpi buruk bagi keluarga kerajaan. Cuaca yang panas dan kelelahan fisik membuat perjalanan mereka semakin menderita. Namun, meskipun memiliki kesempatan untuk melarikan diri, baik Raja Louis XVI maupun Ratu Marie Antoinette menolak untuk meninggalkan satu sama lain. Mereka memilih untuk menghadapi nasib mereka bersama-sama.

Penangkapan keluarga kerajaan di rumah petugas paspor di Varennes pada malam tanggal 21–22 Juni 1791, oleh Thomas Falcon Marshall, 1854. (Thomas Falcon Marshall)

Hari-hari terakhir di balik tembok penjara

Setelah kegagalan pelariannya, Marie Antoinette dibawa kembali ke Paris dan ditahan di Istana Tuileries. Di tengah penderitaan yang menimpanya, sang ratu tetap berusaha mempertahankan martabatnya.

Sikap anggunnya yang terpancar bahkan di tengah kesengsaraan ini menarik perhatian banyak orang. Namun, ada pula yang menganggap sikapnya tersebut sebagai tanda kesombongan.

Tak lama kemudian, kondisi Marie Antoinette semakin memburuk. Ia dipindahkan ke Menara Kecil Temple, sebuah penjara yang menjadikannya tahanan politik. Meskipun hidupnya penuh keterbatasan, ia masih diperbolehkan menikmati beberapa kemewahan seperti makanan lezat, pakaian bagus, dan buku-buku. Namun, kemewahan ini tak mampu meredam rasa takut dan kesepian yang ia rasakan.

Baca Juga: Kisah Ratu Marie Antoinette yang Dieksekusi Saat Revolusi Prancis