Setelah kematian suaminya, Catherine menjadi tokoh terkemuka dalam politik Prancis. Ia memainkan peran penting dalam pemerintahan putra-putranya, Francis II, Charles IX, dan Henry III. Di sisi lain, pengaruh Diane memudar.
Catherine mengambil kesempatan ini untuk membalikkan beberapa hak istimewa dan posisi kekuasaan Diane. Sang mantan ratu akhirnya menang dalam persaingan romantis mereka yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Ratu Marie Antoinette dan Pangeran Swedia
Sejarah tidak berpihak pada Marie Antoinette. Hal ini dapat dikaitkan dengan berbagai rumor yang mengganggunya selama hidup dan kematiannya. Istri Raja Louis XVI ini dikenal karena gaya hidupnya yang mewah dan pengeluaran yang boros. Maka tidak heran jika ia terus diawasi oleh publik.
Karena sifat manusia seperti itu, tidak butuh waktu lama bagi rumor seputar kehidupan cinta Marie untuk mulai beredar. Salah satu yang paling terkenal melibatkan dugaan perselingkuhannya dengan Pangeran Axel von Fersen.
Von Fersen adalah seorang diplomat dan tentara Swedia. Kemungkinan besar, ia pertama kali bertemu ratu ketika dikirim ke Paris oleh Raja Gustav III sebagai bagian dari korps diplomatik Swedia pada tahun 1970.
Von Fersen tinggal di Paris sepanjang tahun 1971 dan diyakini bahwa selama waktu ini ia menjadi teman dekat Antoinette. Ia tetap bersahabat dengan Marie Antoinette selama tahun-tahun penuh gejolaknya sebagai permaisuri. Spekulasi muncul bahwa hubungan mereka melampaui persahabatan, yang menunjukkan keterlibatan romantis.
Beberapa orang berpendapat bahwa hubungan antara keduanya murni platonis. Hanya sedikit bukti konkret untuk mendukung tuduhan tersebut. Namun, orang-orang selalu merasa sulit menerima hubungan platonis antara pria dan wanita. Ada yang berpendapat bahwa hubungan mereka intim, menunjuk pada surat-surat dan memoar yang mengisyaratkan ikatan emosional mendalam.
Bisikan-bisikan perselingkuhan ini tidak menguntungkan para bangsawan. Rumor juga dikombinasikan dengan dengan gaya hidup Marie Antoinette yang mewah dan konteks sosial-politik yang lebih luas pada saat itu. Semua ini malah mengobarkan api ketidakpuasan di antara penduduk Prancis.
Tragisnya, Marie Antoinette dan Louis XVI menghadapi nasib buruk selama Revolusi Prancis. Sang ratu akhirnya dihukum karena pengkhianatan dan dieksekusi pada tahun 1793. Eksekusi tersebut mengakhiri babak penuh gejolak dalam kehidupan dan pemerintahannya.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Apa Alasan Sebenarnya Marie Antoinette Dieksekusi?