Nationalgeographic.co.id—Apa arti sebenarnya dari burung phoenix yang "kebal" akan kematian?
Mitos tentang burung yang terlahir kembali dari abu ini telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad. Dari Mesir Kuno hingga budaya Asia, phoenix selalu dikaitkan dengan konsep keabadian, pembaharuan, dan harapan.
Dalam artikel ini, kita akan mengungkap makna mendalam di balik simbol phoenix dan menjelajahi perjalanannya dalam berbagai budaya.
Burung api yang abadi
Siapa yang tak terpukau oleh kisah makhluk mistis yang mampu bangkit dari kematian?
Salah satu makhluk paling ikonik dalam mitologi dunia adalah phoenix, burung api yang abadi. Makhluk legendaris ini telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad, menjadi simbol keabadian, pembaharuan, dan siklus kehidupan.
"Dibayangkan dengan ukuran yang megah, phoenix sering digambarkan mirip elang atau merak," papar Liz Leafloor di laman Ancient Origins.
Bulunya yang indah memancarkan warna-warna cerah seperti merah, ungu, dan kuning, seolah-olah merefleksikan keindahan matahari terbit. Keindahannya semakin lengkap dengan mata biru berkilau yang bagai permata safir.
Kisah phoenix bermula dari kehidupan panjangnya yang mencapai ratusan tahun. Menjelang akhir hayatnya, burung ini akan membangun sarang dari kayu bakar.
Dengan sekali kibasan sayapnya yang kuat, sarang itu pun terbakar. Dalam kobaran api yang menyala terang, phoenix akan menemui ajalnya.
Namun, keajaiban terjadi. Dari abu yang membara, phoenix akan terlahir kembali sebagai individu baru. Dengan sepasang sayap yang baru terbentuk, ia akan terbang tinggi ke langit, memulai siklus kehidupan yang baru.
Baca Juga: 11 Makhluk Mitologi Yunani, dari Paling Menakjubkan hingga Paling Mengerikan