Nationalgeographic.co.id—Sejarah naga telah memikat kita dalam budaya yang tersebar di seluruh dunia. Namun, benarkah naga pernah ada atau hanya makhluk mitologi semata?
Naga Mesopotamia Kuno
Kisah naga pertama kali muncul dalam mitologi Mesopotamia kuno. Makhluk mitologi bernama Mušḫuššu, atau ular ganas, muncul dalam teks tertulis.
Mušḫuššu muncul dalam mitologi Sumeria dan Babilonia dan digambarkan sebagai makhluk mirip ular, bersisik, dan memiliki lidah dan kepala ular, serta cakar elang.
Yang paling menonjol, dewa Marduk sering digambarkan sebagai salah satu sosok mirip naga, yang mungkin juga mewakili dewa Tiamat yang dikalahkan.
Makhluk drakonik ini dapat dilihat pada ukiran Gerbang Ishtar di Babilonia, yang berasal dari abad ke-6 SM. Tidak diketahui secara pasti dari mana mitos naga ini berasal, namun mitos tersebut menyebar ke seluruh wilayah.
Sementara itu, dalam Zoroastrianisme, salah satu agama tertua di Bumi, Zahhāk dianggap sebagai putra Ahriman, personifikasi roh jahat.
Jadi jelas sekali, meskipun naga banyak ditampilkan dalam mitologi Persia kuno, mereka dianggap makhluk yang sangat jahat dan dipandang sebagai pertanda buruk.
Dewa Naga Mesir Kuno
Kisah-kisah dalam sejarah Mesir kuno juga menampilkan naga mitologi seperti dewa ular raksasa Apep, atau Apophis, yang dipandang sebagai dewa kekacauan.
Apep adalah musuh bebuyutan Ra, dewa Matahari, dan akarnya dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 4000 SM.
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR