Singkap Penemuan Penting yang Berasal dari Peradaban Mesopotamia

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 10:00 WIB
Dari roda hingga perahu layar, bangsa Mesopotamia berjasa atas banyak penemuan yang masih digunakan hingga saat ini. Singkap penemuan paling mengejutkan dari peradaban kuno ini. (Michel wal/CC BY-SA 3.0)

Raja Nebukadnezar II, yang memerintah Babilonia dari tahun 605 hingga 564 SM, adalah pelindung besar tungku tersebut. Bertekad untuk membangun kota terbesar di Bumi, ia mensponsori pembuatan ribuan batu bata. Sebagian besar batu bata itu bertuliskan namanya dan pesan perlindungan.

2. Kota

Dengan semua batu bata, potensi pembangunan bangsa Mesopotamia praktis menjadi tidak terbatas. Mereka menerapkannya dalam skala yang belum pernah terlihat sebelumnya di Mesopotamia.

Kota mungkin tampak seperti bagian alami dan ada di mana-mana dalam kehidupan manusia sekarang. Namun kota muncul ketika pergeseran alami memaksa masyarakat yang berbeda dan nomaden untuk bersatu dalam kelompok yang lebih besar. Dari kebutuhan ini lahir tidak hanya permukiman itu sendiri tetapi juga banyak pernak-pernik kehidupan perkotaan.

Kelompok-kelompok besar yang menetap bersama ini secara bertahap mengatur pemerintahan. Mereka membuat undang-undang dan mulai membentuk hierarki sosial.

Kota-kota itu sendiri menjadi lebih dari sekadar kumpulan rumah. Masyarakatnya membangun kuil, taman umum, tempat perdagangan, dan pusat administrasi. Lalu lahan di sekitarnya digunakan terutama untuk pertanian guna menyediakan makanan bagi penduduknya.

Kota Mesopotamia yang terbesar tidak diragukan lagi adalah Babilonia. Babilonia berdiri sekitar tahun 1800 SM. Seiring dengan berjalannya waktu, Babilonia memperluas batas-batasnya menjadi negara-kota yang sangat kuat.

Kota ini mungkin paling terkenal karena Taman Gantungnya, yang dibangun oleh Nebukadnezar II untuk istrinya. Taman Gantung itu merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

3. Bir

Dari catatan tertulis, kita tahu bahwa kota-kota Mesopotamia merupakan rumah bagi penginapan, kedai minuman, dan pub. Di tempat-tempat itu para pelancong dan penduduk berkumpul untuk bersosialisasi, makan, dan menikmati minuman.

Minuman tersebut hampir pasti berupa bir, yang tersedia dalam berbagai variasi. “Ada bir emas, bir hitam, bir hitam manis, bir merah, dan bir saring,” tambah Forbes.

Baca Juga: Sejarah Dunia Kuno: Siapa Bangsa Het yang Jadi Musuh Mesir Kuno?