Singkap Penemuan Penting yang Berasal dari Peradaban Mesopotamia

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 10:00 WIB
Dari roda hingga perahu layar, bangsa Mesopotamia berjasa atas banyak penemuan yang masih digunakan hingga saat ini. Singkap penemuan paling mengejutkan dari peradaban kuno ini. (Michel wal/CC BY-SA 3.0)

Nationalgeographic.co.idPeradaban Mesopotamia kuno terletak di Fertile Crescent atau Bulan Sabit Subur, tempat Irak, Kuwait, Turki, dan Suriah sekarang berada. Wilayah ini pertama kali dihuni oleh manusia selama era Paleolitikum.

Dalam waktu ribuan tahun menjadi rumah bagi beberapa peradaban dan kota formal pertama di dunia yang dibentuk oleh orang Sumeria. “Orang Sumeria menguasai sebagian besar wilayah tersebut,” tulis Mia Forbes di laman The Collector.

Kemudian, peradaban tersebut membuka jalan bagi serangkaian penguasa dan kekaisaran, beberapa lebih terkenal daripada yang lain. Termasuk Gilgamesh, Sargon, dan orang-orang Akkadia, Babilonia, dan Asyur.

Selama masa ini, Mesopotamia menjadi hasil karya seni, sastra, agama, dan banyak kegiatan ilmiah atau budaya yang luar biasa.

Berikut sepuluh penemuan Mesopotamia paling signifikan dan paling mengejutkan yang muncul dari budaya kuno mereka.

1. Batu bata

Orang-orang Mesopotamia adalah orang-orang pertama yang memproduksi batu bata secara massal. Hal ini memungkinkan mereka membangun peradaban terbesar yang pernah ada di dunia.

Contoh paling awal dari penemuan Mesopotamia ini berasal dari milenium ketujuh SM. Saat itu masyarakat membentuk bangunan dari balok-balok tanah liat. Balok itu dibentuk dengan tangan dan dikeringkan di bawah sinar matahari.

Orang-orang Mesopotamia adalah orang-orang pertama yang memproduksi batu bata secara massal. (Public Domain)

Balok-balok bangunan primitif ini terus digunakan selama ribuan tahun berikutnya, meski ukuran dan stabilitasnya masih terbatas.

Ribuan tahun kemudian, selama pertengahan milenium pertama SM, tungku (tanur) mulai digunakan. Tungku itu jadi sarana untuk memproduksi batu bata yang lebih kuat dan seragam secara massal.

Baca Juga: Mengapa Mesopotamia Disebut sebagai Tempat Lahirnya Peradaban?

Raja Nebukadnezar II, yang memerintah Babilonia dari tahun 605 hingga 564 SM, adalah pelindung besar tungku tersebut. Bertekad untuk membangun kota terbesar di Bumi, ia mensponsori pembuatan ribuan batu bata. Sebagian besar batu bata itu bertuliskan namanya dan pesan perlindungan.

2. Kota

Dengan semua batu bata, potensi pembangunan bangsa Mesopotamia praktis menjadi tidak terbatas. Mereka menerapkannya dalam skala yang belum pernah terlihat sebelumnya di Mesopotamia.

Kota mungkin tampak seperti bagian alami dan ada di mana-mana dalam kehidupan manusia sekarang. Namun kota muncul ketika pergeseran alami memaksa masyarakat yang berbeda dan nomaden untuk bersatu dalam kelompok yang lebih besar. Dari kebutuhan ini lahir tidak hanya permukiman itu sendiri tetapi juga banyak pernak-pernik kehidupan perkotaan.

Kelompok-kelompok besar yang menetap bersama ini secara bertahap mengatur pemerintahan. Mereka membuat undang-undang dan mulai membentuk hierarki sosial.

Kota-kota itu sendiri menjadi lebih dari sekadar kumpulan rumah. Masyarakatnya membangun kuil, taman umum, tempat perdagangan, dan pusat administrasi. Lalu lahan di sekitarnya digunakan terutama untuk pertanian guna menyediakan makanan bagi penduduknya.

Kota Mesopotamia yang terbesar tidak diragukan lagi adalah Babilonia. Babilonia berdiri sekitar tahun 1800 SM. Seiring dengan berjalannya waktu, Babilonia memperluas batas-batasnya menjadi negara-kota yang sangat kuat.

Kota ini mungkin paling terkenal karena Taman Gantungnya, yang dibangun oleh Nebukadnezar II untuk istrinya. Taman Gantung itu merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

3. Bir

Dari catatan tertulis, kita tahu bahwa kota-kota Mesopotamia merupakan rumah bagi penginapan, kedai minuman, dan pub. Di tempat-tempat itu para pelancong dan penduduk berkumpul untuk bersosialisasi, makan, dan menikmati minuman.

Minuman tersebut hampir pasti berupa bir, yang tersedia dalam berbagai variasi. “Ada bir emas, bir hitam, bir hitam manis, bir merah, dan bir saring,” tambah Forbes.

Baca Juga: Sejarah Dunia Kuno: Siapa Bangsa Het yang Jadi Musuh Mesir Kuno?

Penemuan Mesopotamia ini dibuat dengan bahan dasar jelai yang difermentasi. Kemudian mereka memodifikasi rasa dengan penambahan gandum emmer, sirup kurma, atau sejumlah perasa lainnya.

Faktanya, bukti paling awal tentang bir berasal dari tablet tanah liat Mesopotamia berusia 6.000 tahun. Dokumentasi itu menunjukkan orang-orang yang bersuka ria minum dari tong besar melalui sedotan panjang.

Ada perdebatan yang terus berlangsung tentang kandungan alkohol dalam bir kuno. Namun, minuman itu tentu saja membuat orang Mesopotamia senang. Konon bir Mesopotamia dinikmati pada festival keagamaan, upacara publik, dan pesta pribadi. Minuman ini juga diagungkan dalam lagu dan puisi dan bahkan digunakan untuk membayar upah pekerja.

Begitu pentingnya minuman itu bagi budaya Mesopotamia sehingga dalam puisi besar mereka, Epik Gilgames. “Salah tokoh memutuskan untuk muncul dari alam liar dan bergabung dengan peradaban setelah minum tujuh kendi minuman itu,” ungkap Forbes.

4. Tulisan dan sastra

Bisa dibilang sebagai penemuan terpenting dalam sejarah manusia, bangsa Mesopotamia juga berjasa atas pengenalan dan pengembangan tulisan. Semua itu dimulai pada paruh kedua milenium ke-4 SM.

Aksara paku secara harfiah berarti 'bentuk baji' dan merujuk pada alat yang digunakan untuk menuliskan huruf pada permukaan tulisan. Aksara ini ditemukan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia.

Aksara paku bermula sebagai sistem piktografik, dengan setiap simbol mewakili objek, orang, tindakan, atau ide tertentu. Kemudian berkembang menjadi kombinasi simbol alfabet, suku kata, dan piktografik. Bahkan diperkirakan bahwa aksara paku memengaruhi hieroglif Mesir kuno di kemudian hari.

5. Permainan papan

Untuk memberikan hiburan saat menikmati bir, orang Mesopotamia membuat sejumlah kegiatan rekreasi baru. “Termasuk permainan minum, pertunjukan tari dan musik, dan permainan papan,” Forbes menambahkan.

Bukti yang terakhir ditemukan pada tahun 1920-an. Arkeolog Inggris, Sir Leonard Woolley, menemukan beberapa permainan papan kuno yang terpelihara dengan baik di makam Mesopotamia.

Baca Juga: Sejarah Mesopotamia Kuno: Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite

Dibuat pada pertengahan milenium ketiga SM, Royal Game of Ur dianggap sebagai permainan papan strategis pertama di dunia. Permainan ini dimainkan oleh dua pemain, yang berlomba untuk membawa token mereka ke ujung lintasan, menggerakkannya setiap kali mereka melempar dadu dan mencoba menangkap bidak satu sama lain dengan mendarat di petak yang sama.

Permainan ini terbukti sangat populer sehingga contohnya telah ditemukan hingga ke tempat yang jauh seperti Kreta dan Sri Lanka, dan diperkirakan bahwa Royal Game of Ur terus dimainkan sepanjang zaman kuno, yang akhirnya berkembang menjadi bentuk awal permainan backgammon.

6. Pelayaran

Rakit primitif dan kapal terapung telah menjadi metode utama transportasi dan perjalanan selama manusia menjelajahi dunia. Namun orang Mesopotamia-lah yang merevolusi perjalanan air dengan menciptakan layar.

Nama wilayah Mesopotamia sendiri berarti 'di antara sungai', mengacu pada Efrat dan Tigris yang besar di antara Mesopotamia. Pentingnya jalur air arteri ini berarti bahwa orang Mesopotamia berkepentingan untuk menemukan cara menavigasinya dengan cepat dan efisien.

Lambung kapal masih terbuat dari kayu dan dibangun dengan desain yang mirip dengan kapal-kapal di masa lalu. Namun kapal-kapal Mesopotamia memiliki tambahan layar yang tak tertandingi. Layar tersebut berupa kain persegi besar yang menangkap angin dan mendorongnya ke depan.

Tidak seperti kapal-kapal di kemudian hari, sudut layar tidak dapat diubah. Hal ini menunjukkan jika para pelaut Mesopotamia harus bergantung pada angin yang menguntungkan untuk mencapai tujuan mereka. Meskipun demikian, layar merupakan bagian penting dari perkembangan pelayaran di dunia kuno.

Perahu memfasilitasi perdagangan dengan memungkinkan pengangkutan barang-barang berat. Selain itu, memungkinkan orang-orang Mesopotamia mengembangkan praktik penangkapan ikan yang lebih canggih.

Kapal-kapal yang lebih besar dan stabil dapat berlayar ke perairan yang lebih dalam dan lebih berbahaya. Kapal tersebut pun bisa menurunkan jaring dan menunggu gerombolan ikan berenang masuk.

Seiring dengan meluasnya peluang perdagangan, pelayaran menghasilkan kemakmuran dan kualitas hidup yang lebih baik di Mesopotamia kuno. Perahu layar sangat penting bagi budaya tersebut sehingga mereka bahkan diberi dewa mereka sendiri, Shamash.

7. Kartografi

Dengan semakin kuatnya komunitas-komunitas dan orang-orang yang bepergian semakin jauh, bangsa Mesopotamia mulai mempertimbangkan dunia secara keseluruhan. Termasuk tempat mereka hidup. Perenungan ini menghasilkan peta pertama dunia yang berasal dari abad ke-6 SM.

Peta tersebut menunjukkan dunia sebagai cakram dua dimensi yang dikelilingi oleh cincin air. Beberapa kota dan wilayah geografis, termasuk Babilonia dan Asyur, diidentifikasi di dalamnya. Juga beberapa gunung dan Sungai Efrat yang besar.

Peta dunia Babilonia merupakan terobosan besar dalam bidang kartografi. Perjalanan tentara dan perjalanan pedagang memungkinkan para juru tulis untuk memetakan daerah-daerah sekitarnya. Meskipun tidak ada upaya untuk memetakan seluruh wilayah secara sistematis, orang-orang Mesopotamia memperkenalkan konsep tersebut kepada dunia.

8. Konsep waktu

Setelah mereka menemukan cara untuk menyampaikan konsep ruang, bangsa Mesopotamia beralih ke waktu. Mereka mengembangkan sistem seksagesimal yang membagi satuan waktu menjadi 60 bagian dan faktor-faktornya. Dan akhirnya menghasilkan menit yang terdiri dari 60 detik dan jam yang terdiri dari 60 menit.

Dari Mesopotamia pula kita mewarisi 24 jam dalam sehari dan 12 simbol zodiak, yang sesuai dengan bulan lunar. Agar sesuai dengan jumlah hari dalam tahun matahari, Mesopotamia menambahkan bulan kabisat, bukan hari kabisat.

Semua informasi ini sering ditampilkan pada kalender melingkar. Mesopotamia juga merupakan yang pertama membagi lingkaran menjadi pengukuran 360 derajat yang sangat penting bagi matematika dan geometri modern.

Dengan penemuan kalender lunisolar, Mesopotamia menemukan dan mengembangkan konsep waktu. Penemuan ini digunakan untuk mencatat, mengukur, dan merencanakan kehidupan saat ini.

9. Roda

Roda tersebut awalnya dirancang agar horizontal. Alih-alih tegak lurus di bagian bawah kereta, roda tersebut diposisikan miring dan digunakan untuk membantu pengrajin membentuk tembikar mereka.

Roda pembuat tembikar berasal dari sekitar waktu yang sama dengan aksara paku, pada paruh kedua milenium ke-4. Hal ini membuktikan bahwa ini adalah masa inovasi besar dalam pemikiran dan desain manusia.

Potensi roda pasti sudah tampak jelas bagi orang Mesopotamia sejak lama. Pasalnya mereka segera menciptakan kendaraan beroda pertama dalam bentuk kereta kayu sederhana. Roda juga terbuat dari kayu, terkadang hanya cakram padat yang dipotong langsung dari batang pohon.

Secara bertahap roda berkembang menjadi lebih efisien. Bangsa Mesopotamia memotong sebagian besar material dan hanya menyisakan balok silang dan jari-jari untuk menghubungkan bagian tengah dengan pelek. Bangsa Mesopotamia membuat roda mereka jauh lebih ringan.

Akhirnya, mereka juga menciptakan as roda. As roda ini bisa menghemat banyak waktu dan energi dengan memutar kedua roda secara bersamaan, dengan gaya yang diterapkan pada batang tengah.

Dari kereta sederhana, orang Mesopotamia kemudian dapat membuat kereta perang. Penemuan tersebut membuat mereka menjadi kekuatan yang tangguh dalam konflik militer.

10. Administrasi dan cikal bakal akuntansi

Tulisan paku tidak diciptakan dengan tujuan langsung untuk menghasilkan beberapa karya sastra terhebat di dunia. Sebaliknya, kekuatan pendorong di balik penemuan kata-kata tertulis jauh lebih tidak menarik. Catatan paling awal menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena kebutuhan untuk menyimpan catatan penjualan domba yang akurat.

Kemudian peluang untuk bepergian meningkat dan perdagangan kemudian meluas. Maka para pedagang dan petani membutuhkan cara yang lebih andal untuk melacak hasil panen mereka.

Dengan menggunakan “pena” berbentuk baji dan prasasti yang terbuat dari tanah liat, batu, logam, atau lilin, para pedagang awal akan mencatat hasil panen dan penjualan. Mereka mencantumkan apa yang dijual, jumlahnya, tanggal, dan pembeli.

Di kota-kota besar, penggunaan aksara paku meluas hingga ke perencanaan kota, kontrak, dan perpajakan. Jadi, tulisan-tulisan paling awal yang ditemukan di Mesopotamia sebenarnya hanyalah contoh pertama akuntansi.

Semua penemuan ini membuktikan betapa pentingnya peradaban kuno Mesopotamia bagi sejarah manusia. Sejarah panjang perkembangan budaya, teknik, dan intelektual di Mesopotamia menunjukkan mengapa wilayah ini sering dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban. Seperti apa kehidupan kita sekarang tanpa kemudi, perahu layar, tulisan, peta atau bir?