Menparekraf Sandiaga Uno Sangat Mendukung Dayung Jelajah Nusantara

By Ade S, Rabu, 7 Agustus 2024 | 12:33 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama tim Dayung Jelajah Nusantara yang diinisiasi oleh Wanadri, Jakarta, Selasa (6/8/2024). (Ade S)

Sebab, menurut Ramon, "Ekspedisi ini menegaskan Indonesia sebagai negara bahari yang menyimpan kekayaaan petualangan tropis di dunia."

Untuk menyiapkan dirinya terlibat dalam DJN Belitong, Ramon mengaku telah melakukan berbagai latihan intensif selama beberapa bulan. Pelatihan tersebut melibatkan simulasi penjelajahan dan persiapan melengkapi perbekalan.

Editor at Large SayaPilihBumi Ramon Yusuf Tungka saat sedang berlatih kayak sebagai persiapan Dayung Jelajah Nusantara Belitong. (Dokumentasi pribadi)

Ramon berharap melalui armada kayak laut, DJN Belitong mampu memudahkan tim memasuki wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit untuk dijangkau.

Dengan cara itu, menurut Ramon, tim bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal dengan kekayaan kearifan lokalnya. Termasuk melihat upaya masyarakat dalam pelestarian alam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Komposisi gender yang unik dari kayak

Dalam perbincangan dengan Ayu Laksmi, salah seorang ekspeditor dalam DJN Belitong, terungkap fakta menarik tentang komposisi gender penggemar olahraga kayak.

Wanita yang akrab disapa Moli tersebut mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalamannya sebagai pemandu olahraga kayak, jumlah wanita yang memilih aktivitas ini lebih banyak dibandingkan jumlah pria.

"Di Jakarta, saya melihat lebih dari 60 persen pegiat kayak adalah wanita," ungkap Moli.

Meski dalam ekspedisi ini dirinya menjadi wanita satu-satunya, Moli sangat yakin bahwa jika ada wanita lain yang ingin terlibat, hal tersebut sangat mungkin terjadi.

Apalagi dalam kacamatanya sebagai operator kayak, Moli melihat kayak sebagai olahraga yang cocok dan aman untuk dipilih wanita sebagai alternatif kegiatan luar ruangan.

Untuk itu pula, Moli berharap bahwa kelak para wanita bisa lebih banyak mengenalkan pesisir dan laut sebagai bagian dari beranda rumah mereka pada anak-anak mereka. Bukan hanya daratan.

"Perempuan Indonesia juga mulai turun ke laut mengenal beranda beranda lain di Indonesia," ungkap Moli.