Sejarah Dunia: Lima Peradaban Manusia Zaman Kuno yang Mengubah Dunia

By Utomo Priyambodo, Kamis, 8 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Peradaban Tiongkok pernah mengubah kehidupan dunia pada masanya dan terus memeranguhi kehidupan kita hingga saat ini. (Pixelflake, CC BY-SA 3.0/Wikimedia)

Peradaban Maya, yang berkembang pesat di Amerika Tengah sejak sekitar 2600 SM, telah mendapat perhatian besar karena kalender yang diciptakannya.

Peradaban Maya berkembang pesat dan maju setelah diciptakan, mencapai populasi tertinggi sepanjang masa sekitar 19 juta orang. Bangsa Maya menciptakan kalender matahari batu sekitar tahun 700 SM dengan menggunakan sistem penulisan mereka sendiri, yang telah mereka kembangkan.

Mereka berpendapat bahwa asal mula dunia terjadi pada 11 Agustus 3114 SM, tanggal yang menjadi dasar kalender mereka.

Berbeda dengan banyak rekan mereka di zaman modern, suku Maya kuno memiliki warisan budaya yang kaya. Mereka serta suku Aztec sama-sama membangun piramida, yang banyak di antaranya lebih besar daripada yang ada di Mesir.

Salah satu misteri paling menarik dalam sejarah kuno adalah keruntuhan mendadak dan kematian dini suku Maya: Mengapa suku Maya, yang jumlahnya lebih dari 19 juta jiwa dan memiliki masyarakat yang sangat maju, tiba-tiba hancur pada abad kedelapan atau kesembilan?

Suku Maya tidak sepenuhnya punah. Beberapa keturunan mereka masih tinggal di Amerika Tengah.

3. Peradaban Mesir Kuno

Mesir kuno termasuk salah satu peradaban tertua dan paling maju secara budaya. Mesir kuno adalah peradaban megah yang berkembang di sepanjang tepi Sungai Nil.

Negara ini dikenal karena budayanya yang termasyhur, piramida yang masih ada, dan Sphinx selain arsitekturnya yang sangat besar.

Peradaban Mesir kuno juga merupakan perubahan yang mengubah dunia pada masanya dan turut memengaruhi kehidupan manusia hingga saat ini. ( Jan van der Crabben)

Setelah penyatuan politik Mesir Hulu dan Hilir di bawah firaun pertama, peradaban tersebut muncul sekitar tahun 3150 SM (menurut kronologi Mesir standar).

Namun, jika sebelumnya tidak ada yang menetap di wilayah Lembah Nil pada awal tahun 3500 SM, hal ini tidak akan mungkin terjadi.