Hal yang menarik adalah, teknik mengangkat beban yang dilakukan oleh orang-orang di masa lalu ternyata memiliki kesamaan dengan gerakan yang kita lihat dalam kompetisi angkat beban modern. Mengangkat beban setinggi pinggul, bahu, dan di atas kepala adalah tiga gerakan dasar yang hingga kini masih menjadi bagian dari olahraga ini.
Perkembangan era modern
Angkat beban baru bergeser menjadi olahraga di Eropa pada pertengahan abad ke-19. Hal ini, menurut Meg E Stone dan kawan-kawan dalam Weightlifting: A Brief Overview yang tayang di Strength & Conditioning Journal pada 2006, ditandai dengan munculnya klub angkat beban dan pusat latihan kekuatan di Austria dan Jerman
Menjelang akhir abad itu, angkat beban berevolusi menjadi olahraga yang lebih formal, dengan para pelaku yang dijuluki "kuatir" yang berlaga di sirkus keliling.
Atlet angkat beban saat itu menggunakan berbagai teknik angkatan satu dan dua tangan untuk memamerkan kekuatan mereka, teknik angkatan inilah yang menjadi dasar gerakan angkat beban Olimpiade modern.
Kejuaraan Dunia Angkat Beban sendiri pertama kali digelar di London pada tahun 1891. Selanjutnya angkat beban kemudian resmi dipertandingkan dalam Olimpiade pada tahun 1896.
Akan tetapi, angkat beban pada masa itu sangat berbeda dengan angkat beban modern. Peralatan dan teknik angkatannya jauh berbeda. Para peserta menggunakan berbagai gaya angkatan satu dan dua tangan untuk mengangkat beban.
Setelah hanya dipertandingkan sekali lagi dalam Olimpiade selama 24 tahun ke depan (pada tahun 1904), cabang olahraga angkat beban membentuk federasinya sendiri pada tahun 1905 dan mendapat pengakuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tahun 1914.
Akhirnya, pada tahun 1920, angkat beban secara resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade.
Olimpiade 1928 menjadi tonggak penting dalam sejarah angkat beban. Pada tahun itu, gerakan angkatan distandarisasi menjadi tiga gerakan utama yang kita kenal hingga kini: snatch, clean and jerk, dan clean and press.
Dengan aturan yang lebih jelas, angkat beban semakin populer, terutama di Amerika Serikat yang mendominasi panggung dunia selama beberapa dekade berikutnya.
Baca Juga: Kisah Sungai Seine, Urat Nadi yang Membentuk Sejarah Paris dan Prancis