Nationalgeographic.co.id—Jauh sebelum sorak sorai penonton memenuhi stadion megah Olimpiade dan para atlet berlomba meraih medali emas, olahraga angkat besi atau angkat beban telah mengakar kuat dalam sejarah peradaban manusia.
Dari peradaban kuno di Palestina, di mana para pemuda melatih kekuatannya dengan mengangkat batu-batu besar, hingga ke panggung dunia yang penuh gemerlap, angkat beban telah mengalami transformasi yang luar biasa.
Olahraga yang awalnya dianggap sebagai bentuk latihan fisik sederhana ini kini telah menjelma menjadi disiplin olahraga yang kompleks dan penuh presisi, menuntut kekuatan fisik, teknik yang sempurna, dan mental baja dari para atletnya.
Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi perjalanan panjang dan menarik dari angkat beban dari zaman kuno hingga menjadi cabang olahraga resmi Olimpiade.
Dari Mesir Kuno hingga Palestina
Olahraga angkat beban yang kita kenal sekarang ternyata memiliki akar sejarah yang sangat panjang dan mendunia. Jauh sebelum ada kompetisi resmi atau peralatan canggih, manusia telah berlatih mengangkat beban sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan ritual keagamaan.
Bukti paling awal tentang latihan angkat beban ditemukan di Mesir Kuno. Dalam makam Pangeran Baghti, yang diperkirakan hidup sekitar tahun 2040 SM, terdapat gambar-gambar yang menggambarkan gerakan mengangkat beban. Hal ini menunjukkan bahwa orang Mesir telah mengenal dan mengapresiasi kekuatan fisik sejak ribuan tahun lalu.
Tidak hanya di Mesir, tradisi mengangkat beban juga ditemukan di peradaban kuno lainnya, seperti Yunani dan Palestina. Santo Jerome, seorang tokoh agama yang hidup pada akhir abad ke-4, dalam tulisannya menyebutkan kebiasaan unik di Palestina.
“Di kota-kota Palestina terdapat kebiasaan kuno yang bertahan hingga hari ini di seluruh tanah Yuda, yaitu para pemuda menggunakan batu bulat untuk berlatih," papar Jerome seperti dikutip oleh Nenad Stojiljkovic dan kawan-kawan dalam History of Resistance Training (2013).
Menurut Jerome, batu-batu itu diangkat sesuai kemampuan masing-masing, beberapa sampai lutut, yang lain sampai pinggul, dan beberapa individu mengangkatnya setinggi bahu atau kepala.
"Angkatan overhead ini memperkuat tangan mereka sehingga mereka dapat menunjukkan kekuatan luar biasa mereka," ungkap Jerome.
Baca Juga: Panjat Tebing: Aktivitas Purba yang Menembus Panggung Olimpiade
Hal yang menarik adalah, teknik mengangkat beban yang dilakukan oleh orang-orang di masa lalu ternyata memiliki kesamaan dengan gerakan yang kita lihat dalam kompetisi angkat beban modern. Mengangkat beban setinggi pinggul, bahu, dan di atas kepala adalah tiga gerakan dasar yang hingga kini masih menjadi bagian dari olahraga ini.
Perkembangan era modern
Angkat beban baru bergeser menjadi olahraga di Eropa pada pertengahan abad ke-19. Hal ini, menurut Meg E Stone dan kawan-kawan dalam Weightlifting: A Brief Overview yang tayang di Strength & Conditioning Journal pada 2006, ditandai dengan munculnya klub angkat beban dan pusat latihan kekuatan di Austria dan Jerman
Menjelang akhir abad itu, angkat beban berevolusi menjadi olahraga yang lebih formal, dengan para pelaku yang dijuluki "kuatir" yang berlaga di sirkus keliling.
Atlet angkat beban saat itu menggunakan berbagai teknik angkatan satu dan dua tangan untuk memamerkan kekuatan mereka, teknik angkatan inilah yang menjadi dasar gerakan angkat beban Olimpiade modern.
Kejuaraan Dunia Angkat Beban sendiri pertama kali digelar di London pada tahun 1891. Selanjutnya angkat beban kemudian resmi dipertandingkan dalam Olimpiade pada tahun 1896.
Akan tetapi, angkat beban pada masa itu sangat berbeda dengan angkat beban modern. Peralatan dan teknik angkatannya jauh berbeda. Para peserta menggunakan berbagai gaya angkatan satu dan dua tangan untuk mengangkat beban.
Setelah hanya dipertandingkan sekali lagi dalam Olimpiade selama 24 tahun ke depan (pada tahun 1904), cabang olahraga angkat beban membentuk federasinya sendiri pada tahun 1905 dan mendapat pengakuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tahun 1914.
Akhirnya, pada tahun 1920, angkat beban secara resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade.
Olimpiade 1928 menjadi tonggak penting dalam sejarah angkat beban. Pada tahun itu, gerakan angkatan distandarisasi menjadi tiga gerakan utama yang kita kenal hingga kini: snatch, clean and jerk, dan clean and press.
Dengan aturan yang lebih jelas, angkat beban semakin populer, terutama di Amerika Serikat yang mendominasi panggung dunia selama beberapa dekade berikutnya.
Baca Juga: Kisah Sungai Seine, Urat Nadi yang Membentuk Sejarah Paris dan Prancis
Evolusi dan masa depan
Perjalanan angkat beban dari sekadar mengangkat beban berat menjadi olahraga presisi yang kita kenal saat ini adalah sebuah kisah yang menarik. Seiring waktu, olahraga ini terus berevolusi, baik dalam hal teknik, peralatan, maupun aturan pertandingan.
Salah satu perubahan signifikan terjadi pada tahun 1972. Karena dinilai terlalu subjektif, gerakan clean and press akhirnya dihapus dari kompetisi Olimpiade. Hal ini menyisakan snatch dan clean and jerk sebagai dua gerakan dasar yang hingga kini menjadi standar dalam kompetisi angkat beban.
Angkat beban tidak lagi menjadi olahraga eksklusif bagi pria. Pada tahun 1980-an, minat terhadap angkat beban wanita mulai meningkat pesat, terutama di Amerika Serikat dan Tiongkok. Puncaknya, kejuaraan dunia angkat beban wanita pertama diadakan pada tahun 1987, dan akhirnya diakui sebagai cabang olahraga resmi dalam Olimpiade 2000.
Secara historis, atlet angkat beban elit, baik pria maupun wanita, cenderung memiliki karakteristik fisik yang dapat memberikan keuntungan dalam hal tuas dan produksi gaya.
Telah terbukti bahwa atlet angkat beban yang sukses biasanya memiliki anggota badan yang lebih pendek dan tubuh bagian atas yang lebih panjang, rasio massa tubuh tanpa lemak terhadap lemak tubuh yang lebih tinggi, dan umumnya lebih pendek daripada atlet lain dengan massa tubuh yang sama.
Kombinasi atribut ini dapat lebih ideal untuk mengangkat beban yang lebih besar dari lantai ke atas kepala karena mendukung luas penampang otot yang lebih besar, terkait dengan produksi gaya yang lebih baik, serta tuas keseluruhan yang lebih baik.
Olahraga dan pemanfaatan Angkat Beban Olimpiade memiliki perjalanan panjang dan bersejarah. Ini telah bertransisi dari mengangkat benda berat untuk pertunjukan menggunakan cara apa pun menjadi salah satu acara olahraga paling elit dan teknis di dunia.
Angkat beban juga merupakan salah satu bentuk pelatihan paling populer dan efektif yang digunakan untuk meningkatkan kinerja baik untuk olahraga maupun kehidupan di semua populasi.
Perjalanan panjang angkat besi dari zaman kuno hingga menjadi cabang olahraga resmi Olimpiade adalah sebuah kisah inspiratif tentang evolusi manusia. Dari tradisi sederhana mengangkat benda berat, olahraga ini telah berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang kompleks dan mengagumkan.