Nationalgeographic.co.id—Mitologi Yunani seringkali dipandang sebagai sekumpulan cerita mitos yang penuh dengan keajaiban dan keabsurdan.
Namun, di balik kisah-kisah tersebut, terdapat makna yang lebih dalam tentang kehidupan manusia, alam semesta, dan nilai-nilai moral.
Dua belas dewa utama dalam mitologi Yunani merupakan cerminan dari berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kekuatan, kelemahan, cinta, kebencian, dan ambisi.
Artikel ini akan mengajak Anda untuk melihat mitologi Yunani dari perspektif yang berbeda dan menemukan makna yang tersembunyi di balik setiap kisah.
Kisah penguasa Olympus yang abadi
Gunung Olympus, puncak tertinggi di Yunani, bukanlah sekadar pegunungan biasa. Di sanalah para dewa-dewi utama Yunani, para penguasa alam semesta, bersemayam dalam kemegahan dan keabadian. Kisah mereka, yang penuh dengan intrik, peperangan, dan cinta, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari mitologi Yunani yang kaya.
Setelah perang dahsyat melawan para Titan, generasi baru dewa-dewi muncul sebagai penguasa. Di antara mereka, Zeus, dengan kekuatan petirnya yang menggelegar, menjadi raja para dewa.
Disertai oleh saudara-saudaranya, Poseidon penguasa lautan, Hades penguasa dunia bawah, serta para dewi yang tak kalah berkuasa seperti Hera, Demeter, dan Athena, mereka membentuk pantheon dewa-dewi Yunani.
Kita sering mendengar istilah "12 Dewa Olympus". Namun, jumlah ini sebenarnya lebih fleksibel dalam mitologi Yunani. Dalam artikel ini sendiri, nantinya akan dibahas 14 dewa-dewi Olympus.
Selain para dewa utama, ada banyak dewa dan dewi lain yang dipuja, baik di tingkat lokal maupun nasional. Setiap kota, desa, atau bahkan keluarga mungkin memiliki dewa pelindungnya sendiri.
Kekuasaan Zeus dan para dewa Olympus tidak diraih dengan mudah. Sebelumnya, mereka harus berjuang mati-matian melawan para Titan, makhluk purba yang sangat kuat.
Namun, perjuangan mereka belum berakhir. Setelah mengalahkan para Titan, mereka kembali menghadapi ancaman baru, yaitu para Giganta, makhluk raksasa dengan kekuatan luar biasa.