Lahir dari buih laut yang berkilauan, Aphrodite merupakan dewi kecantikan yang tak tertandingi. Kelahirannya yang unik, dari tetesan darah Uranus yang jatuh ke lautan, membuatnya menjadi salah satu dewa tertua di Olympus. Nama "Aphrodite" sendiri pun diambil dari kata Yunani yang berarti "terlahir dari buih".
Kecantikan Aphrodite begitu memukau sehingga mampu membangkitkan cinta dan gairah di hati siapa pun yang melihatnya. Para dewa dan manusia sama-sama terpikat oleh pesonanya. Sebagai dewi cinta, Aphrodite sering digambarkan sebagai sosok yang anggun dan mempesona, dengan rambut yang berkilau dan mata yang menawan.
Meskipun dipuja sebagai dewi cinta dan kecantikan, Aphrodite juga memiliki sisi gelap. Ia sering digambarkan sebagai sosok yang penuh dengan intrik dan dendam. Banyak mitos menceritakan tentang bagaimana Aphrodite memanipulasi perasaan orang lain demi kesenangannya sendiri.
Dalam mitologi Yunani, Aphrodite menikah dengan Hephaestus, dewa api dan pandai besi. Namun, hatinya lebih condong kepada Ares, dewa perang, yang sama-sama memiliki nafsu yang besar. Hubungan gelap mereka menghasilkan banyak anak, salah satunya adalah Eros, dewa cinta yang terkenal dengan panah saktinya.
9. Ares: Dewa perang yang ditakuti dan dipuja
Ares, putra Zeus dan Hera, adalah dewa perang dalam mitologi Yunani. Sosoknya yang gagah perkasa dan selalu siap berperang membuatnya menjadi salah satu dewa yang paling ditakuti. Dimana ada konflik dan pertumpahan darah, di situlah Ares berada, menikmati gemerlap pedang dan hiruk pikuk pertempuran.
Selalu ditemani oleh dua putranya, Deimos (ketakutan) dan Phobos (kebingungan), Ares menjelajahi medan perang. Keduanya menjadi simbol dari kengerian dan kepanikan yang menyertai perang. Dengan tubuh yang kuat dan persenjataan lengkap, Ares adalah personifikasi dari kekuatan fisik dan keberanian yang brutal.
Maka tidak heran jika kemudian ia sering digambarkan sebagai dewa yang kejam dan haus darah. Sifatnya yang destruktif membuatnya dibenci oleh banyak orang, termasuk para dewa lainnya.
Pemujaan terhadap Ares pun sangat terbatas, hanya di kota Sparta yang terkenal dengan semangat militernya, Ares dipuja secara khusus dan memiliki patung yang megah.
Ironisnya, meski dibenci, Ares juga memiliki sisi yang menarik. Ia adalah simbol dari keberanian dan kepahlawanan. Para prajurit sering memohon perlindungan kepada Ares sebelum berangkat ke medan perang, berharap dapat memperoleh kekuatan dan keberanian darinya.
Disebabkan oleh banyaknya kejahatan yang dilakukannya, Ares pernah diadili oleh para dewa di Bukit Areopagus, Athena. Tempat ini kemudian menjadi simbol keadilan dan menjadi tempat pengadilan bagi para pelaku kejahatan di Athena kuno.