Menyusuri Jejak-Jejak Peradaban Kuno Romawi yang Ada di Spanyol

By Sysilia Tanhati, Kamis, 15 Agustus 2024 | 14:00 WIB
Hispania adalah tempat kelahiran beberapa kaisar peradaban kuno Romawi. Wilayah ini juga menjadi sumber bahan baku, mulai dari emas hingga garum. (Felver Alfonzo/CC BY-SA 3.0 es)

Merida

Ibu kota lainnya, Augusta Emerita, pernah menguasai Provinsi Lusitania. Kota ini didirikan oleh Augustus pada tahun 25 SM dan dibangun dari awal sebagai rumah bagi para veteran pensiunan (emeritus).

Mereka telah bertempur dalam kampanye berdarah untuk menaklukkan orang-orang Celtic Cantabri yang memberontak di utara negara itu. Baru pada saat itulah semenanjung itu sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Romawi.

Di Extremadura masa kini, Merida telah mempertahankan seluruh rangkaian monumen. Monumen-monumen tersebut adalah salah satu kompleks arkeologi terdepan di negara ini. Titik awalnya adalah teater, salah satu monumen Romawi besar di luar Italia.

Pertunjukan teater dianggap tidak bermoral setelah Kristenisasi Kekaisaran Romawi pada abad ke-4 Masehi. Bangunan ini pun secara bertahap dikubur. Setelah beberapa waktu, hanya beton di tingkat atas, summa cavea, yang dapat terlihat.

Fitur yang menonjol adalah scaenae di bagian depan hingga belakang. Lengkap dengan dekorasi, cornice, dan ibu kota Corinthian, latar belakang yang dipahat dengan indah ini menjulang. Tingginya lebih dari 15,24 meter.

Amfiteater kota ditinggalkan sekitar waktu yang sama, dengan teras atas digali untuk diambil batunya. Namun, bagian bawah, atau summa cavea, tetap tidak terganggu hingga digali pada awal abad ke-20.

Selama penggalian, ada beberapa penemuan luar biasa, termasuk fragmen besar fresko. Adegan venatio (pertunjukan berburu) ini menggambarkan seorang pria melawan singa betina.

Merida juga menonjol karena banyaknya infrastruktur kuno peninggalan peradaban kuno Romawi yang dipamerkan. Jembatan di Sungai Guadiana adalah salah satu proyek pertama Augusta Emerita.

Seperti jembatan lainnya, jembatan ini telah diubah berkali-kali. Namun, beberapa lengkungan pertama dari tepi kanan sungai hanya memerlukan sedikit intervensi dalam 2.000 tahun.

Serupa dengan itu, Acueducto de los Milagros, bertahan dengan bagian utuh sepanjang hampir 850 meter. Bagi mata modern, lengkungan bata dan batu yang dipoles rapi membuatnya tampak seperti jembatan kereta api abad ke-19.

Italica