Nationalgeographic.co.id—Api merupakan unsur yang begitu penting bagi kehidupan, baik sebagai sumber penerangan atau guna memasak makanan yang setiap hari kita makan.
Begitu juga di berbagai budaya, api digambarkan sebagai sesuatu yang suci, bahkan dilibatkan dalam ritual-ritual tertentu. Namun, tahukah Anda bagaimana unsur api dalam mitologi Yunani Kuno?
Banyak sastra atau mitologi Yunani Kuno menceritakan tentang Prometheus, salah satu dewa Yunani yang menantang dan mencuri api Zeus untuk umat manusia.
Carol Dougherty dalam bukunya Prometheus menjelaskan bahwa penyair Yunani bernama Hesiod meciptakan mitos Prometheus dalam karyanya yang berjudul Theogony.
Lebih jauh, sejarawan Yunani Herodotus menyebutkan bahwa orang-orang Yunani belajar mengenai dewa-dewa mereka dari Homer dan Hesiod.
“Merekalah yang menciptakan teogoni bagi orang-orang Yunani, mereka menciptakan para dewa dan memberinya nama-nama serta kekuatan khusus,” ujar Herodotus.
Herodotus kemudian menjelasakan bahawa secara keseluruhan, puisi Hesiod menawarkan titik tolak yang jelas untuk studi Prometheus di dunia kuno serta penerimaannya di masa kini.
"Mereka menghadirkan Prometheus sebagai sosok penipu dan memantik orang-orang Yunani untuk berpikir tentang segala sifat dan kondisi manusia dalam segala kerumitan serta ambiguitasnya," lanjutnya.
Pemberian karunia api oleh Prometheus kepada manusia dijadikan penanda oleh Hesiod untuk memisahkan kehidupan para dewa dan manusia serta menjelaskan mengapa kehidupan manusia sekarang diliputi penderitaan.
Kisah Prometheus memang menjadi karya penting di dunia sastra, namun perannya sangat kecil dalam kehidupan beragama orang-orang Yunani zaman arkaik dan klasik.
Lucian dari Samosata (120-80 M) menertawakan hal ini dalam karyanya yang berjudul 'Prometheus'. Pembukaan drama 'Prometheus Bound' karya Aeschylus dibuat parodi, dialog ini berlangsung di Kaukasus di mana Hermes dan Hephaestus tengah bersiap mengikat Prometheus ke gunung.
Baca Juga: Tipu Daya Prometheus dan Ritual Pengorbanan Sapi dari Yunani Kuno