Sejarah Dunia: Kisah Para Perampok Makam yang Menjarah Harta Firaun

By Sysilia Tanhati, Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:00 WIB
Dalam sejarah dunia, perampok menjarah harta di dalam piramida Mesir kuno dan makam bawah tanah. Hal ini berlangsung hingga zaman modern. (Griffith Institute, University of Oxford/Colorized by Dynamichrome)

Nationalgeographic.co.id—Pada 4 November 1922, para pekerja melihat sebuah tangga tunggal mengintip dari bawah pasir Mesir yang bergeser. Tim itu dipimpin oleh arkeolog Inggris Howard Carter.

Dalam waktu 3 minggu, Carter dan timnya menggali cukup banyak puing batu kapur dan tanah. Mereka menemukan bahwa tangga tersebut mengarah ke ruang depan sebuah makam kuno.

Setelah 5 tahun pencarian yang panjang, Carter menemukan makam Tutankhamun, jauh di bawah Lembah Para Raja. Lembah Para Raja merupakan sebuah situs di sebelah barat Sungai Nil.

Setelah membuat lubang kecil di pintu kedua ruang depan, arkeolog itu mengintip. Menggunakan cahaya lilin, ia mengamati ruangan kecil yang penuh dengan berbagai macam furnitur serta kepala hewan berlapis emas. Ada kereta perang yang dibongkar dan harta tak ternilai lainnya yang terakhir terlihat lebih dari 3.000 tahun sebelumnya.

Makam Tutankhamun, penguasa Dinasti ke-18 itu adalah satu-satunya penemuan terpenting dari barang antik Mesir kuno hingga saat ini. Selain harta, ada hal lain yang membuat makam Tutankhamun dianggap penting bagi sejarah dunia. Makam itu entah bagaimana berhasil selamat dari perampok yang telah mengosongkan hampir setiap makam Mesir kuno lainnya.  

Hanya beberapa makam kerajaan yang menyaingi kemegahan Tutankhamun. Yang paling utama di antaranya adalah makam Psusennes I yang masih utuh. Psusennes I dikenal sebagai Firaun Perak karena peti mati perak yang menyimpan muminya.

Dalam masyarakat kuno dengan pemisahan yang mencolok antara si kaya dan si miskin, perampokan makam terjadi di mana-mana. Para bangsawan benar-benar mengubur kekayaan mereka. Di saat yang sama, orang-orang sering kali tidak memiliki cukup makanan untuk keluarga.

Perampokan makam adalah ekonomi gelap yang digerakkan oleh para penjahat yang biasanya memiliki pengetahuan mendalam tentang makam tersebut. Kemungkinan besar banyak penjarah membantu membangun struktur itu sendiri.

“Atau mereka membayar seseorang yang terlibat dalam pembangunan makam,” kata Betsy M. Bryan, seorang ahli Mesir Kuno di Universitas Johns Hopkins.

Perampokan makam adalah ekonomi gelap yang digerakkan oleh para penjahat yang biasanya memiliki pengetahuan mendalam tentang makam tersebut. (Harry Burton)

Beberapa perampok makam adalah tukang batu dan perajin yang meninggalkan celah di dinding makam. Mereka juga mengetahui batuan dasar mana yang cukup lunak untuk ditembus untuk mencapai harta karun yang tersimpan di dalamnya. Sebagian perampok juga menyogok penjaga makam.

Baca Juga: Bagaimana Mumi Inca 'Berkuasa' atas Orang-Orang yang Masih Hidup?