Mengapa E.C. Segar Memilih Frank Fiegel Sebagai Inspirasi Tokoh Popeye?

By Ade S, Senin, 2 September 2024 | 09:03 WIB
Dari bar kumuh hingga komik terkenal, kisah inspiratif Frank Fiegel, pria tangguh yang menjadi rujukan E.C. Segar untuk menciptakan karakter Popeye. (uscgaux.info)

Nationalgeographic.co.id—Dari bar kumuh di pelabuhan kecil hingga menjadi ikon dalam dunia animasi, kisah Frank "Rocky" Fiegel begitu unik dan penuh kejutan.

Bayangkan seorang pria bertubuh kekar, dengan tatapan tajam dan pipa selalu menempel di bibirnya, berkeliaran di bar-bar kumuh di sebuah kota kecil. Dialah Frank Fiegel, sosok yang tak pernah menyangka hidupnya akan terpaut dengan karakter animasi terkenal seperti Popeye.

Dengan tangan kekar yang terbiasa dengan pekerjaan berat dan sikapnya yang keras kepala, Fiegel adalah sosok yang mencolok di lingkungannya. Ia sering terlibat dalam perkelahian kecil dan dikenal sebagai sosok yang tak mudah ditaklukkan.

Siapa sangka, karakteristik kasar dan penampilan fisiknya yang khas ini justru menarik perhatian seorang kartunis muda bernama E.C. Segar. Sang pencipta komik "Thimble Theatre" tersebut memang memiliki ketertarikan yang mendalam pada sosok-sosok unik di sekitarnya.

Ia sering menghabiskan waktu di tempat-tempat umum untuk mengamati orang-orang dan mencari inspirasi untuk karakter-karakter dalam komiknya. Ketika bertemu dengan Fiegel, Segar melihat potensi besar dalam sosok kasar ini.

Lalu, bagaimana seorang petarung jalanan bisa menjadi inspirasi bagi salah satu karakter kartun paling populer di dunia? Temukan jawabannya dalam artikel ini.

Pria dari masa kecil Segar

Frank "Rocky" Fiegel, seorang pria tangguh asal Chester, Illinois, adalah sosok yang disegani di lingkungannya, namun bukan karena prestasi gemilangnya di atas ring tinju.

Sebaliknya, ia terkenal karena sering terlibat perkelahian di bar dan saloon setelah beberapa gelas minuman keras. Banyak warga setempat meyakini bahwa dengan fisik seperti itu, Rocky pasti akan menjadi petinju ulung jika saja ia memilih jalur yang berbeda.

Jauh sebelum Popeye menjadi idola anak-anak di seluruh dunia, Rocky telah menjadi legenda di kota kelahirannya.

Perkelahian yang kerap ia lakukan membuatnya dikenal luas, bahkan hingga jauh di luar wilayah Chester. "Kisah-kisah kehebatannya dalam berkelahi terus hidup dalam ingatan masyarakat, bahkan setelah kematiannya pada tahun 1947," jelas Blake Stilwell di laman military.com.

Baca Juga: Frank Fiegel, Tokoh Nyata yang Menginspirasi Serial Kartun Popeye

Namun, di balik aura kasar dan perkelahian di bar, Frank "Rocky" Fiegel ternyata memiliki sisi lembut. Ketika tidak sedang beradu kekuatan, ia bekerja sebagai buruh biasa. Bahkan di tengah pekerjaan berat, Rocky selalu menyempatkan diri untuk memamerkan kekuatan fisiknya yang luar biasa.

Sungguh kontras dengan citranya sebagai petarung jalanan, Rocky juga dikenal sebagai sosok yang penyayang anak-anak. Ia kerap membagikan permen dan makanan manis kepada anak-anak di kota.

Salah satu anak yang beruntung menerima kebaikan Rocky adalah E.C. Segar, seorang kartunis yang kelak akan mengubah dunia dengan karyanya.

Ketika Segar tengah mencari inspirasi untuk komik hariannya, "Thimble Theatre," pada tahun 1929, sosok Rocky Fiegel langsung terlintas di benaknya. Segar membutuhkan karakter pelaut yang tangguh untuk mewarnai petualangan komiknya.

Tanpa ragu, ia meminjam penampilan fisik Rocky untuk menciptakan karakter Popeye. Satu mata, pipa rokok, dan dagu yang menonjol menjadi ciri khas yang tak terpisahkan dari kedua sosok ini.

Gagal dilupakan

Segar mungkin berpikir bahwa Popeye hanyalah karakter sementara. Namun, siapa sangka pelaut bertangan besi ini akan menjadi salah satu ikon budaya pop paling terkenal sepanjang masa. 

Para pembaca begitu terpikat oleh sosok pelaut bertangan besi ini sehingga mereka terus meminta sang kreator, E.C. Segar, untuk menghadirkan Popeye lebih sering.

Tak ingin mengecewakan penggemarnya, Segar pun menuruti permintaan para pembaca dan menjadikan Popeye sebagai tokoh utama. Alhasil, dalam waktu singkat, popularitas Popeye meroket hingga ke seluruh penjuru Amerika.

Saking populernya, Popeye bahkan berhasil mengalahkan karakter utama sebelumnya, Castor Oyl. "Hingga banyak di antara kita yang mungkin sudah lupa siapa sebenarnya Castor Oyl itu," papar Stilwell.

Popeye dengan pipa rokoknya yang khas dan kekuatannya yang luar biasa setelah menyantap bayam menjadi ikon budaya pop yang tak tergantikan.

Baca Juga: Lima Karakter dalam Kartun 'One Piece' yang Berdasarkan Tokoh Nyata

Sementara itu, di kota kelahirannya, Chester, Illinois, Rocky Fiegel terus menjalani hidupnya yang sederhana. Ia tak pernah tahu bahwa dirinya menjadi inspirasi di balik kesuksesan salah satu karakter komik paling populer di Amerika.

Rocky tetap bekerja sebagai buruh dan sesekali terlibat perkelahian di bar. Ia mungkin tidak pernah membayangkan bahwa wajahnya akan menghiasi ratusan surat kabar di seluruh negeri dan menjadi bintang di layar animasi.

Hidup sederhana hingga napas terakhir

Ironisnya, saat popularitas Popeye mencapai puncaknya, penciptanya, E.C. Segar, justru harus berpulang karena penyakit leukemia di usia yang sangat muda, yakni 43 tahun.

Sementara itu, di kota kecil Chester, Illinois, Frank "Rocky" Fiegel, sang inspirasi di balik karakter ikonik tersebut, masih menjalani hidupnya dengan penuh semangat.

Barulah pada saat itulah Rocky mengetahui bahwa dirinya memiliki hubungan yang begitu erat dengan pelaut kartun yang begitu terkenal.

Surat kabar lokal, St. Louis Post-Dispatch, bahkan sempat memuat foto Rocky yang tengah bersantai di kursi goyang sambil menghisap pipa. Dalam artikel tersebut, Rocky secara resmi diakui sebagai inspirasi di balik sosok Popeye yang gagah berani.

Sayangnya, kita tidak pernah tahu pasti bagaimana reaksi Rocky saat mengetahui hal ini. Apakah ia merasa bangga, terkejut, atau bahkan tidak peduli?

Hingga akhir hayatnya, Rocky terus menjalani hidup sederhana bersama ibunya. Setelah ibunya meninggal, ia tetap tinggal di rumah yang sama hingga ia sendiri menghembuskan napas terakhir pada tahun 1947. Kuburan Rocky pun tak diberi tanda khusus, seolah ia ingin menghilang tanpa jejak.

Namun, berkat dedikasi dari Official Popeye Fan Club, akhirnya sebuah batu nisan didirikan di atas makam Rocky. Batu nisan itu menampilkan gambar Popeye versi awal tahun 1929.

"Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pria yang telah menginspirasi salah satu karakter animasi paling ikonik di dunia," pungkas Stilwell.