Makin Menular Meski Sudah Ditemukan Setengah Abad Silam, Mpox Jadi Bukti Kelalaian Global?

By Ade S, Rabu, 4 September 2024 | 11:03 WIB
Ketidakmampuan komunitas internasional di masa lalu telah menciptakan kondisi ideal bagi mpox untuk berevolusi menjadi bentuk yang lebih menular. (NIAID)

Penyakit ini sebagian besar menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit yang dekat, termasuk hubungan seksual. Orang dengan kasus yang lebih serius dapat mengembangkan lepuh yang menonjol di wajah, tangan, dada, dan alat kelamin.

Varian yang lebih menular

Seperti diketahui, bayang-bayang wabah mpox kembali menghantui Afrika. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keadaan darurat global menyusul lonjakan kasus yang mengkhawatirkan di Kongo dan beberapa negara lainnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika melaporkan angka yang semakin mengkhawatirkan: lebih dari 22.800 kasus dan 622 kematian, dengan peningkatan kasus hingga 200% dalam seminggu terakhir. Kongo menjadi episentrum wabah ini, dengan sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Di balik lonjakan kasus ini, para ilmuwan menemukan sebuah fakta mengejutkan: munculnya varian baru mpox yang lebih menular. Hal ini dikonfirmasi oleh Dr. Placide Mbala-Kingebeni, seorang ilmuwan asal Kongo, yang berhasil mengidentifikasi varian baru ini.

Melalui penelitiannya, ia menemukan bahwa mutasi pada virus ini membuatnya lebih mudah menular dari manusia ke manusia. Sayangnya, keterbatasan dalam hal tes diagnostik di Kongo dan negara-negara lain membuat pelacakan penyebaran varian baru ini menjadi sangat sulit.

"Varian baru ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk menular pada manusia," ungkap Dr. Mbala-Kingebeni.

Lebih mengkhawatirkan lagi, varian baru ini tidak hanya terbatas di Afrika. Kasus pertama dengan varian yang lebih menular ini juga telah terdeteksi di Swedia, menunjukkan seberapa cepat virus ini dapat menyebar ke berbagai belahan dunia.

Meskipun penelitian masih terus dilakukan, WHO menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih berbahaya. Namun, kemampuannya untuk menyebar lebih cepat merupakan ancaman serius yang tidak boleh dianggap remeh.

Tantangan ganda dan harapan yang memudar

Marion Koopmans, seorang ahli virologi terkemuka, mengungkapkan bahwa wanita hamil yang terinfeksi mpox sering mengalami keguguran atau melahirkan bayi yang sudah terinfeksi. Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan dan menyoroti betapa seriusnya dampak mpox bagi kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Berbeda dengan Cacar Air, Cacar Mpox Tidak Bisa Gunakan Vaksin yang Sama