Patung voodoo
Dalam budaya Yunani kuno dan Romawi, praktik sihir juga menggunakan media mirip boneka Voodoo. Patung atau boneka Voodoo terkadang disertai dengan lempengan kutukan.
Orang Mesir diperkirakan pertama kali menggunakan boneka semacam itu, sejak 2.000 SM. Terbuat dari lilin, menyerupai musuh, patung-patung itu dikubur di kuburan. Tujuannya agar korban menerima perlakuan tidak menyenangkan dari dewa akhirat, Osiris.
Di Yunani kuno, contoh-contoh telah ditemukan yang berasal dari abad keempat SM. Boneka-boneka itu sebagian besar terbuat dari lumpur, lilin atau timah. Sebagian besar figur-figur itu memiliki lengan terikat di belakang punggungnya.
“Mungkin untuk menekankan proses pengikatan yang disebutkan dalam banyak lempengan kutukan,” tambah Mayward.
Nama target yang dituju sering kali terukir pada patung tersebut. Jarum kemudian ditempatkan di titik-titik strategis pada tubuh. Dua jenis boneka yang paling umum adalah yang ditujukan untuk orang yang dicintai dan yang ditujukan untuk musuh pribadi.
Bagi mereka yang mengincar calon kekasih, jarum sering kali ditempatkan di mata, mulut, dan organ intim. Alih-alih membahayakan, jarum tersebut bertujuan untuk mendorong gairah. Untuk musuh pribadi, patung-patung tersebut sering kali ditempatkan di dalam peti mati mini.
Jimat kuno
Jimat banyak digunakan dalam budaya Yunani kuno dan Romawi. Objek-objek ini memberikan contoh utama dari sihir 'putih'. Jimat diyakini dapat menyembuhkan penyakit dan memberikan perlindungan kepada pemakainya.
Contoh jimat meliputi tanaman, bunga, gigi dan tulang hewan atau logam mulia (dikenal sebagai lamellae) serta perhiasan dekoratif. Beberapa amulet ditulisi dengan doa atau mantra.
Baca Juga: Mitologi Yunani: Simbolisme dan Ikonografi Zeus Sang Pengendali Alam