Aristoxenus, Filsup Yunani Kuno dan Ahli Musik Pertama di Dunia Barat

By Ricky Jenihansen, Minggu, 8 September 2024 | 08:29 WIB
Aristoxenus telah memberikan kontribusi yang luar biasa pada bidang teori musik dan ritme, membentuk musik Yunani kuno secara mendalam. Elements of Harmony adalah salah satu karya terpenting Aristoxenus. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Aristoxenus dari Tarentum adalah seorang filsuf Yunani kuno yang kemudian dikenal sebagai ahli musik pertama di dunia barat.

Dalam sejarah Yunani kuno, Aristoxenus telah memberikan kontribusi yang luar biasa pada bidang teori musik dan ritme, membentuk musik Yunani kuno secara mendalam.

Meskipun ia dianggap sebagai ahli musik pertama dalam tradisi Barat, karya dan kepribadiannya tidak banyak dikenal dan tidak banyak orang yang mengetahui kehidupan dan kontribusinya yang mengesankan di bidang ini.

Kehidupan dan Karya Aristoxenus

Aristoxenus lahir di koloni Yunani Tarentum di Italia selatan (Magna Graecia) sekitar tahun 375 SM. Ia adalah putra seorang musisi, sesuatu yang memengaruhinya secara mendasar.

Saat ia tumbuh dewasa, Aristoxenus mempelajari teori musik dan filsafat di Athena, tempat ia pindah untuk mendapatkan pendidikan terbaik, karena Athena merupakan pusat pendidikan utama pada saat itu.

Ia adalah murid dari filsuf terkenal Xenophilus sang Pythagoras dan yang lebih penting, Aristoteles, yang memainkan peran membentuk fondasi dalam hidupnya.

Aristoxenus gemar menulis ide-idenya dan nantinya ia menjadi penulis yang produktif.

Konon, sepanjang hidupnya ia telah menyelesaikan 450 karya yang mencengangkan atau bahkan lebih. Karyanya tentang berbagai topik termasuk musik, filsafat, dan etika, di antara banyak karyanya yang pernah ia tulis.

Sayangnya, sebagian besar karya-karya ini telah hilang seiring waktu atau belum ditemukan. Hanya fragmen-fragmen kecil dari tulisannya yang bertahan hingga saat ini.

Akan tetapi, fragmen itu cukup untuk memberi kita gambaran sekilas tentang dunia ide-ide Aristoxenus.

Baca Juga: Ketika Teori Aristoteles Berpengaruh terhadap Kehidupan Modern

Karya terpentingnya yang masih ada adalah ‘Elements of Harmony, yang merupakan risalah musik yang tidak lengkap.

Karya yang masih ada ini merupakan sumber dasar pengetahuan kita tentang musik Yunani kuno hingga saat ini, karena memberi kita informasi berharga tentang cara orang Yunani kuno mendekati musik.

Bagaimana Aristoxenus Membentuk Musik Yunani Kuno

Berbeda dengan para ahli teori Pythagoras terdahulu yang mendasarkan teori musik mereka pada rasio matematika, Aristoxenus berpendapat bahwa not-not tangga nada musik harus dilihat dan dinilai oleh telinga pendengar dan mereka yang gemar mendengarkan melodi ini, bukan berdasarkan angka.

Itulah sebabnya ia mengembangkan teori tangga nada musik yang benar-benar berpengaruh di kemudian hari.

Ia juga mengembangkan interval, ritme, dan melodi yang didasarkan pada cara musik dipersepsikan dan dimainkan, bukan teori abstrak yang melibatkan matematika.

Lebih jauh, Aristoxenus memperkenalkan beberapa konsep penting lainnya, termasuk gagasan bahwa bunyi musik tercipta melalui langkah-langkah nada yang berbeda.

Ia juga membuat gagasan bahwa elemen pertama musik adalah not di atas yang lainnya.

Ia kemudian menggambarkan tangga nada dan mode musik yang berbeda, rentang suara manusia, dan sejumlah teknik modulasi antara kunci musik.

Karyanya, ”Elements of Rhythm”, memang merupakan penanganan sistematis pertama terhadap meter dan ritme musik di Barat.

Karya tersebut berkontribusi besar terhadap dunia musik di masanya sebagai hal mendasar dan sangat penting.

Kuil Yunani kuno Poseidon di Paestum, Italia selatan, rumah Aristoxenus. (Oliver-Bonjoch, Wikimedia Commons)

Pendekatan Filosofis Aristoxenus

Namun, Aristoxenus bukan sekadar musisi. Sebagai filsuf, ia mengikuti pendekatan yang jauh lebih empiris, yang tentu saja dipengaruhi oleh gurunya, Aristoteles.

Aristoxenus sangat yakin bahwa teori musik harus didasarkan terutama pada praktik musik nyata sebagaimana dinilai oleh telinga yang terlatih.

Teori musik bukan sekadar matematika abstrak. Musik menurutnya adalah sebuah gagasan yang memiliki akar filosofis yang dalam pada intinya.

Hal ini menempatkan Aristoxenus dalam posisi yang bertentangan dengan kaum Pythagoras pada masa itu yang memandang musik pada dasarnya bersifat matematis dan bukan empiris.

Namun, bagi Aristoxenus, musik adalah seni sekaligus sains. Musik lebih dari sekadar angka atau bunyi acak yang disatukan.

Musik membutuhkan akal dan persepsi agar dapat dipahami dengan baik.

Pengaruh Aristoxenus pada Musik Yunani Kuno

Berdasarkan bukti yang kita miliki tentang Aristoxenus, kita dapat melihat bahwa ia memiliki pengaruh yang sangat besar dan mendasar pada para ahli teori musik di masa depan di dunia Yunani kuno dan sekitarnya.

Hal itu karena Aristoxenus telah membahas unsur-unsur yang belum pernah dibahas oleh banyak orang sebelumnya.

Karya-karyanya dipelajari selama berabad-abad oleh banyak orang dan konsep-konsepnya membentuk tradisi musik di kemudian hari di beberapa wilayah dunia kuno di Yunani dan sekitarnya.

Contoh yang menonjol adalah arsitek Romawi Vitruvius, yang sangat bergantung pada Aristoxenus dalam pembahasannya tentang musik.

Selain itu, pada Abad Pertengahan, para sarjana seperti Boethius membantu menyebarkan gagasan Aristoxenus ke Eropa abad pertengahan, sehingga karyanya semakin menyebar luas.

Saat ini, meskipun tidak dikenal oleh banyak orang, Aristoxenus diakui sebagai tokoh perintis.

Ia adalah orang pertama yang mempelajari musik dengan cara yang jauh lebih sistematis dan ilmiah daripada para pendahulunya.

Ia juga dianggap sebagai pencetus bidang musikologi, teori musik, dan psikologi musik di Barat.

Meskipun hanya tersisa fragmen-fragmen kecil, karya-karyanya memberi kita wawasan yang sangat berharga tentang musik Yunani kuno dan asal-usul tradisi musik Barat secara keseluruhan.