Didukung Ottoman, Perompak Barbary Corsair Berjaya di Laut Mediterania

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 7 September 2024 | 15:00 WIB
Barbary Corsair merupakan kelompok perompak sohor nan kejam di Laut Mediterania. Mereka didukung oleh banyak kerajaan, termasuk Kekaisaran Ottoman. (Willem van de Velde the Younger)

Pelaut Barbary beroperasi terutama sebagai perompak. Mereka diberi sanksi oleh pemerintah asal mereka karena menyerang kapal asing dan kota pesisir. Status hukum ini membedakan mereka dari bajak laut, yang dianggap sebagai penjahat.

Barbary Corsair adalah pelaut dan navigator yang terampil. Mereka sering kali menggunakan kapal kecil dan cepat seperti galai dan xebec. Kapal kecil ini memungkinkan mereka untuk mengalahkan kapal yang lebih besar. Kapal mereka dilengkapi dengan dayung dan layar. Dengan keduanya, perompak ini mampu mengejar atau melarikan diri dalam berbagai kondisi angin.

Serigala di permukaan ombak

Serangan Barbary Corsair umum melibatkan kejutan dan kecepatan. Mereka menargetkan kapal dagang yang membawa kargo berharga. Para perompak ini lebih memilih untuk menangkap alih-alih menenggelamkan korbannya. Pendekatan ini memungkinkan pelaut untuk menebus awak dan penumpang yang ditangkap kembali ke negara asal mereka.

Banyak negara Eropa, yang menyadari ancaman tersebut, mulai membayar upeti kepada negara-negara Barbary. Tujuannya untuk memastikan pelayaran yang aman bagi kapal-kapal mereka. Pembayaran ini menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi Barbary Corsair dan sponsor mereka.

Kebangkitan Barbary Corsairs berakar pada lanskap politik dan agama yang kompleks di Mediterania. ()

Selain penyerbuan maritim, para pelaut Barbary juga melancarkan serangan ke kota-kota pesisir di seluruh Eropa. “Mulai dari Italia dan Spanyol hingga sejauh utara Islandia,” ungkap Vuckovic. Penyerbuan ini ditujukan untuk menangkap budak dan menjarah kekayaan.

Perompak ini kemudian menangkap ribuan tawanan selama berabad-abad, menjualnya di pasar budak yang berkembang pesat di Afrika Utara. Praktik ini berkontribusi pada ekonomi yang kompleks yang berpusat pada perdagangan manusia. Juga pada tebusan tawanan menjadi masalah diplomatik antara negara-negara Eropa dan negara-negara Barbary.

Aktivitas para pelaut Barbary memiliki dampak politik dan ekonomi yang mendalam bagi Eropa dan Afrika Utara. Bagi negara-negara pendukung Barbary, para perompak menyediakan sumber pendapatan dan kekuatan militer yang penting. Kekayaan yang diperoleh melalui pembajakan membantu mempertahankan ekonomi lokal. Juga mendanai pekerjaan umum dan membayar pertahanan militer.

Barbary Corsair juga memainkan peran dalam politik internal negara-negara Barbary. Mereka kerap memegang pengaruh besar atas para penguasa lokal dan terkadang bahkan bertindak sebagai pemimpin de facto sendiri.

Bagi negara-negara Eropa, ancaman Barbary Corsair memaksa perubahan signifikan dalam strategi angkatan laut dan kebijakan luar negeri. Kebutuhan untuk melindungi pengiriman barang dagangan menyebabkan pengembangan teknologi dan taktik angkatan laut yang lebih canggih.

Banyak negara Eropa tidak mampu menekan Barbary Corsair melalui cara militer. Oleh karena itu, mereka menggunakan diplomasi dan pembayaran upeti. Pembayaran ini, meskipun memberatkan, sering kali dianggap sebagai biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis di Mediterania.