Didukung Ottoman, Perompak Barbary Corsair Berjaya di Laut Mediterania

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 7 September 2024 | 15:00 WIB
Barbary Corsair merupakan kelompok perompak sohor nan kejam di Laut Mediterania. Mereka didukung oleh banyak kerajaan, termasuk Kekaisaran Ottoman. (Willem van de Velde the Younger)

Nationalgeographic.co.id—Pada zaman dahulu, kehidupan di laut lepas dan pesisir jauh dari kata damai seperti sekarang. Semua perairan terbuka siap dijarah oleh perompak yang haus akan harta rampasan. Salah satu kelompok perompak yang kesohor adalah Barbary Corsair. Mereka juga dikenal sebagai perompak Barbary atau pelaut Ottoman.

Barbary Corsairs adalah perompak dan penjarah terkenal yang beroperasi dari pantai Afrika Utara. “Mereka beroperasi khususnya dari pelabuhan Aljir, Tunis, Tripoli, dan Salé,” tulis Aleksa Vuckovic di laman Ancient Origins.

Para perompak ini aktif sejak akhir abad ke-15 M hingga abad ke-19. Mereka meneror Laut Mediterania dan bahkan mencapai Samudra Atlantik. Aktivitas perompak ini berdampak signifikan pada kekuatan Eropa dan koloninya, membentuk hukum maritim dan hubungan internasional.

Para pelaut bekerja di bawah naungan Kekaisaran Ottoman, meskipun mereka sering bertindak dengan sangat mandiri. Akhirnya, aktivitas mereka yang terkenal itu dibatasi.

Barbary Corsairs, ancaman besar bagi Laut Mediterania

Kebangkitan Barbary Corsairs berakar pada lanskap politik dan agama yang kompleks di Mediterania. Hal ini terjadi setelah Reconquista, periode di mana kerajaan Kristen di Semenanjung Iberia merebut kembali wilayah itu.

Dengan jatuhnya Granada pada tahun 1492 M, penduduk yang beragama Islam dan Yahudi melarikan diri ke Afrika Utara. “Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan bajak laut,” tambah Vuckovic.

Melemahnya pemerintahan yang terpusat di Afrika Utara menciptakan lingkungan yang memungkinkan perompak berkembang pesat. Spanyol dan Portugal mulai memperluas pengaruh mereka ke Maghreb. Penguasa lokal melihat para corsair sebagai sarana untuk mengimbangi kekuatan Kristen dan mempertahankan otonomi daerah.

Selama masa ini, Kekaisaran Ottoman memperluas jangkauannya ke Afrika Utara. Ottoman memberi para corsair perlindungan dan sumber daya sebagai imbalan atas kesetiaan dan upeti. Ottoman memandang para corsair sebagai alat strategis untuk memproyeksikan kekuatan di Mediterania.

Aliansi yang paling terkenal adalah dengan dua bersaudara Aruj dan Hayreddin Barbarossa. Keduanya menjadi tokoh legendaris dalam sejarah pelaut.

Barbarossa bersaudara merebut Aljazair pada tahun 1516, menjadikannya sebagai pangkalan pelaut utama di bawah perlindungan Ottoman.

Baca Juga: Bagaimana Hubungan Politik Komunitas Arab di Batavia dan Ottoman?