Dua Wajah Kepahlawanan Mitologi Yunani, Odysseus vs Achilles

By Ricky Jenihansen, Jumat, 13 September 2024 | 08:00 WIB
Odysseus mengenali Achilles di antara putri-putri Lycomedes. Odysseus dan Achilles ada dua wajah kepahlawanan mitologi Yunani yang berbeda. (AliciaFagervingWMSE-bot. Public domain)

Baik itu menyusun rencana untuk Kuda Troya atau mengarungi perairan berbahaya untuk pulang dalam Odyssey, Odysseus mengandalkan pikirannya untuk menang.

Baginya, bertahan hidup dan sukses lebih penting daripada kejayaan.

Dalam Odyssey 9.415-416, ia terkenal menipu Cyclops Polyphemus dengan mengatakan kepadanya bahwa namanya adalah "Nobody".

Hal itu menunjukkan bagaimana ia menggunakan kepintaran untuk melarikan diri dari situasi yang tampaknya menantang.

Kesombongan vs kesabaran

Achilles tidak hanya kuat, ia juga sangat sombong. Kesombongannya merupakan kekuatan terbesar sekaligus kelemahan terbesarnya.

Dalam Iliad, kemarahannya terhadap Agamemnon karena mengambil hadiahnya, Briseis, membuatnya mundur dari pertempuran.

Keputusan ini hampir membuat Yunani kalah dalam perang, tetapi Achilles terlalu terpaku pada rasa hormatnya untuk peduli.

Kesombongannya membuatnya cepat marah dan tidak suka diatur. Sifat-sifat yang mendorong banyak konflik dalam cerita.

Dalam Iliad 1.1-5, Homer membuka kisah epik tersebut dengan memanggil Dewi Muse untuk menyanyikan "murka Achilles," yang menyoroti bagaimana emosi ini mendominasi karakter dan tindakannya.

Sebaliknya, Odysseus adalah lambang kesabaran. Ia adalah diplomat yang selalu berpikir beberapa langkah ke depan.

Baca Juga: Politik Identitas Athena Abad ke-5 'Dicampuri' Mitos Prometheus