Dua Wajah Kepahlawanan Mitologi Yunani, Odysseus vs Achilles

By Ricky Jenihansen, Jumat, 13 September 2024 | 08:00 WIB
Odysseus mengenali Achilles di antara putri-putri Lycomedes. Odysseus dan Achilles ada dua wajah kepahlawanan mitologi Yunani yang berbeda. (AliciaFagervingWMSE-bot. Public domain)

Odyssey adalah kisah tentang ketahanan dan ketangguhan. Warisan Odysseus terkait dengan kemampuannya untuk bertahan hidup dan memulihkan ketertiban di tempat asalnya.

Tidak seperti Achilles, yang kisahnya berakhir dengan kematiannya, warisan Odysseus adalah tentang bertahan hidup dan pemulihan kerajaannya.

Pahlawan mitologi Yunani Odysseus butuh waktu 10 tahun untuk kembali ke rumahnya. (History Skill)

Siapa yang lebih disukai Yunani kuno?

Di Yunani kuno, Achilles adalah pahlawan yang dikagumi semua orang. Kehebatan fisiknya dan pengejaran kejayaannya yang tak kenal lelah menjadikannya prajurit yang ideal.

Kota-kota seperti Sparta memuja Achilles karena keunggulan bela dirinya, yang sejalan dengan nilai-nilai kekuatan militer mereka.

Iliad adalah pokok dalam pendidikan Yunani, dan kepahlawanan Achilles adalah sesuatu yang diajarkan untuk ditiru oleh setiap anak laki-laki Yunani muda.

Keberanian dan kematiannya yang tragis menjadi standar emas untuk kepahlawanan dalam masyarakat yang menghargai kehebatan bela diri.

Salah satu penggemar terbesar pahlawan yang lincah ini adalah Alexander Agung, yang mengaku sebagai keturunan langsung darinya. Namun, Odysseus tidak seberuntung itu.

Tidak ada catatan sejarah terkemuka tentang tokoh-tokoh Yunani kuno yang mengklaim Odysseus sebagai leluhur langsungnya.

Meskipun Odysseus sangat dihormati dan berpengaruh, khususnya di wilayah seperti Ithaca, tidak adanya klaim tersebut dapat dikaitkan dengan berbagai jenis kepahlawanan yang diwujudkannya.

Meskipun Odysseus dihormati, ia dipandang secara berbeda.

Di Athena, kota yang menghargai kecerdasan dan strategi, Odysseus dikagumi karena kelicikan dan kemampuannya beradaptasi.

Odyssey dihargai bukan hanya karena petualangannya tetapi juga karena penggambarannya tentang ketahanan manusia.

Namun, ketergantungan Odysseus pada tipu daya membuat kepahlawanannya lebih kompleks dan, terkadang, kontroversial.

Beberapa negara kota di Yunani kuno lebih menyukai kepahlawanan Achilles yang lugas, sementara yang lain menghargai kualitas Odysseus yang lebih bernuansa dan cerdas.

Perbedaan dalam penerimaan ini mencerminkan nilai-nilai budaya yang lebih luas yang berlaku di berbagai belahan dunia Yunani kuno.