Metode CORDS untuk Identifikasi Kondisi Perikanan
Sejak 2022, YKAN telah bekerja sama dengan sejumlah nelayan pesisir di Bentang Laut Kepala Burung, Papua Barat Daya, untuk melakukan pendataan hasil tangkapan dengan metode CODRS. CODRS adalah sistem pendataan yang dioperasikan oleh para nelayan mitra YKAN.
Pendataan dengan metode CODRS merupakan cara yang efektif untuk melihat dan menilai kondisi perikanan di suatu daerah, dalam hal ini adalah Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat Area V Kofiau-Boo.
“Kegiatan penerapan pendataan hasil tangkapan dengan metode CODRS merupakan upaya untuk mengatasi salah satu hambatan pengelolaan perikanan di Indonesia, yaitu minimnya data perikanan. Pengalaman YKAN selama lebih dari tujuh tahun dalam melakukan pendataan perikanan dengan pendekatan CODRS, diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengelolaan kawasan konservasi, khususnya di KKP Raja Ampat Area V Kofiau-Boo,” ungkap Fisheries Conservation Strategic Lead YKAN, Glaudy Perdanahardja.
Maka dari itu, Glaudy berharap, dengan adanya pelatihan ini, para staf BLUD UPTD KKP Raja Ampat dapat lebih menguasai cara identifikasi 120 jenis perikanan kakap-kerapu laut dalam, tuna, dan pelagis kecil.
Selain itu, peserta pelatihan pun diharapkan dapat melakukan Frame Survey untuk identifikasi kapal-kapal perikanan tangkap di wilayah kerja BLUD UPTD KKP Raja Ampat.
“Pencatatan kapal nelayan yang aktif melakukan kegiatan penangkapan di wilayah KKP Area V Kofiau-Boo juga merupakan salah satu target yang ingin dicapai oleh BLUD UPTD KKP Raja Ampat. Data-data tersebut dapat dipergunakan untuk pengelolaan berkesinambungan di wilayah kerja BLUD UPTD KKP Kep. Raja Ampat secara umum dan KKP Area V Kofiau-Boo secara khusus,” pungkasnya.