Pada tahun 2017, dalam pertemuan Konferensi Gubernur New England dan Perdana Menteri Kanada Timur, karbon biru telah ditetapkan sebagai salah satu strategi utama dalam rencana aksi iklim regional. Negara bagian Massachusetts, misalnya, memiliki tujuan ambisius untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Pada awal musim panas ini, Departemen Perikanan dan Permainan Massachusetts mengumumkan sebuah program inovatif yang disebut "karbon biru". Program ini bertujuan untuk memberikan nilai ekonomi pada rawa-rawa garam, dengan memperhitungkan jumlah karbon yang tersimpan di dalamnya.
Kenapa rawa garam penting? Tanaman di rawa garam memiliki peran krusial dalam menyimpan karbon. Akar-akar tanaman ini berfungsi seperti jangkar, menahan sedimen yang kaya karbon.
Namun, ketika rawa garam rusak akibat polusi, kenaikan permukaan laut, atau pemanasan global, karbon yang tersimpan ini bisa terlepas ke atmosfer dan memperparah perubahan iklim.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Massachusetts akan memberikan insentif finansial kepada pemilik lahan yang bersedia melindungi atau memulihkan rawa-rawa garam mereka. Besarnya insentif akan ditentukan berdasarkan jumlah karbon yang berhasil disimpan di lahan tersebut.
Program ini, yang akan digunakan untuk hingga 6.500 hektar rawa-rawa garam pada tahun 2030, awalnya akan didanai dengan $340.000 dari anggaran negara tahun 2025.
Massachusetts memiliki potensi luar biasa dalam menyimpan karbon dibandingkan negara bagian lain di New England. Menurut perkiraan awal EPA, terdapat lebih dari 112.000 hektar lahan basah di Massachusetts yang terdiri dari rawa-rawa garam, padang rumput eelgrass, dan alang-alang.
Ini berarti lebih dari setengah total lahan basah di kawasan New England berada di Massachusetts.
Sudah siapkah pesisir menjadi pasar karbon?
Penelitian di Woods Hole dan upaya-upaya lain telah membuka jalan bagi pengembangan pasar karbon biru. Pasar ini bertujuan untuk memberikan nilai ekonomi pada upaya pelestarian ekosistem laut, khususnya dalam hal penyimpanan karbon.
Perusahaan dan organisasi seringkali menetapkan target iklim yang ambisius. Salah satu cara untuk mencapai target ini adalah dengan membeli "carbon offset." Carbon offset adalah kredit yang diperoleh dari proyek-proyek yang mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti proyek pelestarian hutan atau restorasi lahan basah.
"Jika Anda ingin melakukan itu, Anda tidak dapat hanya mengandalkan satu cara," kata Joseph Aldy, seorang profesor kebijakan lingkungan di Universitas Harvard.