Penyendiri yang masih misterius
Kuda nil kerdil biasanya lebih suka menyendiri, namun terkadang kita bisa menemukan mereka hidup bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari keluarga.
Kuda nil jantan yang biasa disebut banteng memiliki wilayah yang lebih luas dibandingkan betina. Untuk menandai wilayah kekuasaannya, baik banteng maupun betina akan meninggalkan kotoran di sekitar area tersebut.
Sebagai hewan yang aktif di malam hari, kuda nil kerdil lebih suka beristirahat di tempat-tempat yang tersembunyi seperti rawa, kubangan, atau sungai selama siang hari yang panas. Menjelang malam hari, saat suhu mulai turun, mereka akan keluar dari air untuk mencari makan di darat.
Meskipun kita sudah banyak mengetahui tentang kuda nil kerdil, masih banyak misteri yang belum terpecahkan, terutama mengenai menu makanannya.
Para ahli memperkirakan bahwa makanan utama kuda nil kerdil adalah berbagai jenis tumbuhan hijau seperti daun, akar, pakis, dan buah-buahan yang tumbuh di sekitar sungai dan aliran air.
Kuda nil kerdil biasanya mencari makan di lantai hutan atau di rawa-rawa. Namun, jika ada makanan lezat yang tumbuh di pohon, mereka tidak segan-segan berdiri dengan kedua kaki belakangnya untuk meraihnya.
Punya kebiasaan kawin yang unik
Kuda nil kerdil memiliki kebiasaan kawin yang unik. Biasanya, seekor jantan akan siap sedia menunggu betina yang sedang birahi di dekatnya. Pasangan ini bisa memilih untuk kawin di dalam air yang sejuk atau di daratan yang lebih kering.
Kita belum tahu pasti kapan musim kawin mereka, tapi setelah masa kehamilan sekitar enam hingga tujuh bulan, biasanya akan lahir seekor anak. Berbeda dengan sepupunya yang lebih besar yang melahirkan di dalam air, bayi kuda nil kerdil justru dilahirkan di darat.
Bayangkanlah, bayi kuda nil kerdil yang baru lahir itu terlihat seperti celengan besar! Selama beberapa minggu pertama, sang induk akan menyembunyikan anaknya di semak-semak yang rimbun saat ia mencari makan.
Hal ini dilakukan karena bayi kuda nil kerdil belum bisa berjalan dengan baik. Namun, mereka tumbuh sangat cepat. Dalam waktu lima bulan saja, berat badan mereka bisa bertambah hingga sepuluh kali lipat!
Meskipun mereka bisa mengeluarkan berbagai macam suara, mulai dari geraman rendah hingga kicauan yang tinggi, kuda nil kerdil lebih sering memilih untuk diam. Bagi mereka, bahasa tubuh jauh lebih penting.
Misalnya, jika ingin menunjukkan ketundukan, mereka akan berbaring telentang sambil buang air kecil dan menggoyangkan ekor perlahan-lahan. Tapi jika merasa terkejut atau terancam, mereka akan mengeluarkan napas dengan suara desisan yang keras.
Si kerdil yang terancam punah
Kuda nil kerdil, hewan unik yang hanya bisa ditemukan di empat negara di Afrika Barat, kini menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Populasi mereka diperkirakan tinggal kurang dari 3.000 individu di alam liar.
Habitat hutan mereka terus menyusut akibat penebangan dan pembakaran, sementara sungai-sungai yang menjadi tempat mereka berendam tercemar oleh aktivitas manusia. Di beberapa daerah, kuda nil kerdil bahkan diburu untuk diambil dagingnya.
Meski begitu, ada kabar baik. Kuda nil kerdil ternyata bisa berkembang biak dengan baik saat dirawat di kebun binatang. Namun, upaya pelestarian di kebun binatang saja tidak cukup.
Kita perlu melakukan lebih banyak lagi untuk melindungi mereka di habitat aslinya. Jika tidak, kita berisiko kehilangan salah satu spesies unik di dunia untuk selamanya.