Sejarah Romawi: Apakah Kaisar Nero Benar-Benar Dibenci oleh Rakyatnya?

By Sysilia Tanhati, Minggu, 22 September 2024 | 12:00 WIB
Dinyatakan sebagai musuh publik oleh Senat, apakah Kaisar Romawi Nero benar-benar dibenci oleh rakyatnya? (John William Waterhouse )

Nero kemudian menggunakan sebagian besar wilayah yang hancur untuk kompleks istana megahnya – Domus Aurea. Hal ini dimanfaatkan oleh musuh-musuhnya untuk menyalahkan kaisar atas kebakaran tersebut.

Ditinggalkan tentara, Kaisar Nero bunuh diri

Seperti pendahulunya, Nero tidak memimpin pasukan secara pribadi. Ia juga salah satu dari sedikit kaisar yang pada masa pemerintahannya tentara Romawi relatif tidak aktif. Ia menumpas pemberontakan Yahudi dan pemberontakan Boudicca di Inggris.

Selain itu, satu-satunya serangan signifikan di bawah pemerintahan Nero adalah perang dengan Parthia untuk menguasai Armenia. Perang berakhir dengan kemenangan nominal Romawi, dengan raja Armenia datang ke Roma, di mana Nero menobatkannya secara pribadi.

Namun, kebijakan pajak Nero dan meningkatnya permusuhan terhadap elite senator, orang-orang yang mengendalikan keuangan. Kebijakan ini mengakibatkan keterasingan dan kemudian permusuhan terbuka terhadap beberapa gubernur penting dan komandan tentara. Legiun yang setia kepada Nero kemudian berbalik melawannya.

Dinyatakan sebagai “musuh publik” oleh Senat dan ditinggalkan oleh hampir semua sekutunya, Nero akhirnya bunuh diri pada 9 Juni 68. Kematiannya menyebabkan berakhirnya dinasti Julio-Claudian.

Kematian Nero juga menjerumuskan Roma ke dalam perang saudara yang berdarah, yang kemudian melahirkan dinasti Flavia baru. Peristiwa ini pun membuka babak baru dalam sejarah Kekaisaran Romawi.