Mini-bulan ini bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang berumur panjang dan yang berumur pendek. Mini-bulan berumur panjang bisa mengorbit Bumi selama bertahun-tahun, bahkan menyelesaikan beberapa putaran mengelilingi Bumi. Sementara itu, mini-bulan berumur pendek hanya akan tinggal sebentar, mungkin hanya beberapa hari, minggu, atau bulan.
Agar sebuah asteroid bisa menjadi mini-bulan, ia harus mendekati Bumi pada jarak yang cukup dekat (sekitar 4,5 juta kilometer) dan dengan kecepatan yang tepat (sekitar 3.540 kilometer per jam). Jika jarak dan kecepatannya pas, maka asteroid tersebut akan terikat sementara oleh gravitasi Bumi.
"Dalam kondisi ini, energi geosentrik dapat menjadi negatif, dan benda tersebut menjadi terikat sementara pada Bumi," lanjutnya.
"Sejauh ini, ilmu pengetahuan hanya mengidentifikasi dua objek yang mengalami penangkapan panjang, 2006 RH120 dan 2020 CD3. Ada tiga contoh yang dipublikasikan tentang penangkapan pendek: 1991 VG, 2022 NX1, dan 2024 PT5. Tetapi ada beberapa lainnya yang belum dipublikasikan."
Peristiwa mini-bulan pendek seperti yang akan datang ini, di mana benda kecil (dalam hal ini asteroid) memperoleh energi geosentrik negatif selama beberapa minggu atau beberapa bulan, relatif sering terjadi, dengan beberapa peristiwa terjadi per dekade. Episode penangkapan panjang, di sisi lain, jarang terjadi, dengan Bumi mengalaminya sekitar setiap sepuluh atau dua puluh tahun.
Penyebab pengusiran benda-benda ini dari sekitar Bumi adalah gangguan gravitasi yang disebabkan oleh matahari. Setelah 2024 PT5 menyelesaikan perannya sebagai mini-bulan, ia akan kembali ke orbit berpusat matahari, tetap menjadi bagian dari sabuk asteroid Arjuna.
Sayangnya, kita tidak bisa melihat "mini-bulan" baru kita dengan mata telanjang atau teleskop biasa. Asteroid 2024 PT5 ini terlalu kecil dan redup untuk bisa dilihat oleh teleskop amatir atau teropong. Kita membutuhkan alat yang jauh lebih canggih untuk bisa mengamati si "mini-bulan" ini.
Menurut Marcos, kita butuh teleskop yang sangat besar, minimal berdiameter 30 inci, dan dilengkapi dengan detektor khusus seperti CCD atau CMOS. Bahkan dengan teleskop sebesar itu, kita tetap membutuhkan alat bantu lain untuk bisa melihat asteroid ini. Mata manusia saja tidak cukup.
"Objek ini terlalu kecil dan redup untuk teleskop amatir dan teropong biasa. Namun, objek ini berada dalam jangkauan kecerahan teleskop khas yang digunakan oleh astronom profesional," kata Marcos.
"Teleskop dengan diameter minimal 30 inci ditambah detektor CCD atau CMOS diperlukan untuk mengamati objek ini, teleskop 30 inci dan mata manusia di belakangnya tidak akan cukup."
Meskipun kita tidak bisa melihatnya langsung, para ilmuwan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari asteroid 2024 PT5 lebih lanjut. Mereka akan menggunakan teleskop besar untuk mengamati asteroid ini dan menganalisis cahayanya.
Dengan cara ini, kita bisa mengetahui lebih banyak tentang komposisi dan sifat-sifat asteroid ini.