Selidik Moai, Patung-Patung Batu Unik yang Menjaga Pulau Paskah

By Sysilia Tanhati, Rabu, 25 September 2024 | 12:00 WIB
Patung kepala Pulau Paskah, yang disebut Moai (artinya patung) dalam bahasa aslinya, adalah patung monolitik. (Ian Sewell/CC BY 2.)

Pada puncak peradabannya, antara 15.000 dan 20.000 orang tinggal di Rapa Nui. Di pulau, banyak patung kepala yang dapat ditemukan di sekitar pantai, terletak di platform batu yang disebut ahu.

Lokasi ini penting karena banyak ahli berhipotesis bahwa patung-patung ini berfungsi sebagai pelindung. Menurut para ahli, Moai menjaga pulau dari calon penyusup.

Pembuatan Moai

Patung-patung ini dibuat dari basal atau tufa, sejenis abu vulkanik padat yang ditemukan di Rapa Nui. Bahan ini memberi warna abu-abu gelap pada Moai.

Dipercaya bahwa penduduk asli pertama kali digambar di dinding batu dan kemudian diukir dengan peralatan batu. Oleh karena itu, patung-patung ini bersifat monolitik (dan megalitik). “Artinya terbuat dari satu bongkahan batu besar yang kokoh,” tambah McMorrow.

Berat rata-rata patung tersebut adalah 9 hingga 11 ton, bahkan ada yang mencapai 95 ton. Demikian pula, Moai juga cukup tinggi. Mereka memiliki tinggi rata-rata 4 meter, dengan yang tertinggi setinggi 10 meter. Perawakan mereka yang besar sangat membantu peran mereka sebagai pelindung pulau.

Tujuan pembuatan Moai

Figur-figur tersebut menggambarkan aringa ora ata tepuna, atau wajah hidup para leluhur yang didewakan. Meskipun terlihat relatif sama, ada beberapa perbedaan di antara Moai, artinya kemungkinan besar mereka meniru orang-orang yang tertentu.

Sebagian besar pembuat patung tersebut terdiri dari satu klan pemahat. Para pamahat mengambil komisi dari penduduk untuk membuat Moai yang mewakili nenek moyang mereka.

Semakin besar patungnya, semakin tinggi harganya. Makin besar dan mahal Moai, semakin penting patung tersebut untuk digambarkan. Suku Moai dihormati dan kemungkinan besar didoakan sebagai ikon nenek moyang yang saleh.

Oleh karena itu, Moai adalah simbol status, kekuasaan, dan otoritas. Selain menjaga pulau dan penduduknya, Moai juga melindungi keluarga. Dipercaya juga bahwa patung-patung ini berdiri sebagai mana, ideologi Rapa Nui yang mengacu pada esensi spiritual.

Baca Juga: Selain Danau, Pulau Baru Juga Muncul di NTT Pasca Siklon Tropis Seroja