Gara-Gara Hitler, Makna Simbol Swastika pun Berubah untuk Selamanya

By Sysilia Tanhati, Jumat, 27 September 2024 | 21:00 WIB
Arkeolog menemukan simbol swastika pada artefak dari India hingga Amerika. Tapi ketika Hitler mengadopsi simbol itu, maknanya pun berubah. (Guillaume Piolle/CC BY 3.0)

Untuk lebih mengukuhkan swastika sebagai simbol kekuatan Nazi, Joseph Goebbels (menteri propaganda Hitler) mengeluarkan dekrit pada 19 Mei 1933. Dekrit itu berisi larangan penggunaan salib berkait secara komersial tanpa izin.

Simbol swastika juga ditampilkan secara mencolok dalam film propaganda tahun 1936 karya sutradara Leni Riefenstahl, Triumph of the Will.

Simbol swastika pun menghiasi seragam, bendera, dan bahkan berfungsi sebagai formasi pawai di berbagai rapat umum Nazi.

Apa arti swastika saat ini?

Pada tahun-tahun pascaperang, Jerman melarang penggunaan swastika dan penghormatan Nazi di depan umum. Namun ada pengecualian. Swastika dapat digunakan di lingkungan pendidikan. Selain itu, menampilkan simbol swastika dalam konteks yang dilarang dapat mengakibatkan hukuman yang berat.

Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa upaya semacam itu hanya akan mempertahankan kekuatan simbol tersebut. Saat ini, swastika digunakan oleh organisasi supremasi kulit putih di seluruh dunia. Para pengacau antisemit sering menjadi berita utama. Mereka menyemprotkan cat swastika di sinagoge, pusat komunitas Yahudi, taman bermain anak-anak, dan bahkan tugu peringatan Holocaust.

"Saya pikir Anda tidak akan menang," kata Heller. "Anda bisa mencoba memadamkannya. Dan jika itu yang terjadi, Anda harus mencuci otak banyak orang—atau membiarkannya terus berlanjut.

Selama simbol swastika menarik perhatian orang, selama itu melambangkan kejahatan, selama simbol itu masih ada, sangat sulit untuk “membersihkannya”.