Nationalgeographic.co.id—Monyet biru yang dilukis di dinding Akrotiri di pulau Santorini, Yunani telah lama menarik perhatian sejarawan. Lukisan dinding monyet Yunani kuno itu menunjukkan bahwa Eropa dan Asia Selatan telah memiliki hubungan dagang sejak 3.600 tahun yang lalu.
Lukisan monyet Yunani kuno merupakan salah satu dari banyak hewan yang ditemukan di lukisan dinding kota berusia 3.600 tahun.
Peneliti Tracie McKinney dan Marie Nicole Pareja Cummings menulis untuk The Conversation mengulas misteri monyet Yunani kuno tersebut.
Tracie McKinney adalah Dosen Senior Biologi Manusia, University of South Wales. Sementara Marie Nicole Pareja Cummings adalah Konsultan, Museum Arkeologi dan Antropologi, University of Pennsylvania.
Menurut mereka, sejarawan telah mempelajari mural tersebut selama beberapa dekade sejak ditemukan pada tahun 1960-an dan 1970-an di pulau tersebut, yang dulunya dikenal sebagai Thera.
"Namun, ketika kami dan tim primatologis lainnya baru-baru ini memeriksa lukisan tersebut, kami menyadari bahwa monyet tersebut dapat memberikan petunjuk bahwa dunia Zaman Perunggu jauh lebih terglobalisasi daripada yang diperkirakan sebelumnya," tulis mereka.
Para arkeolog berasumsi bahwa monyet tersebut adalah spesies Afrika yang mungkin pernah berhubungan dengan orang Aegea yang membangun Akrotiri melalui hubungan dagang dengan Mesir.
Namun, mereka pikir lukisan tersebut sebenarnya menggambarkan lutung Hanuman, spesies dari anak benua India.
Ini menunjukkan bahwa orang Aegea, yang datang dari Kreta dan pulau-pulau Cycladic di Laut Aegea, mungkin memiliki rute perdagangan yang mencapai lebih dari 4.000 km.
Lukisan dinding Akrotiri diawetkan oleh abu dari gunung berapi yang menghancurkan kota itu sekitar abad ke-16 atau ke-15 SM.
Lukisan tersebut menawarkan sekilas pandang yang luar biasa tentang peradaban awal di Eropa.
Baca Juga: Seberapa Besar Dampak Sampah Plastik terhadap Kehidupan Monyet?