Misteri Monyet Yunani Kuno, Petunjuk Penting Dunia Zaman Perunggu

By Ricky Jenihansen, Selasa, 1 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Lukisan dinding monyet Yunani kuno itu menunjukkan bahwa Eropa dan Asia Selatan telah memiliki hubungan dagang sejak 3.600 tahun yang lalu. (Wikimedia Commons/ CC BY-SA 4.0)

"Kami belum dapat menerjemahkan tulisan Aegea yang paling awal, tetapi lukisan-lukisan itu menunjukkan betapa majunya masyarakat, ekonomi, dan budaya orang-orang ini," tulis mereka.

Banyak seni hewan dari periode ini digeneralisasi, yang berarti sulit untuk mengidentifikasi spesies individu dengan yakin.

Dalam kasus monyet, mungkin para ahli juga tidak memiliki sisa-sisa fisik dari permukiman Aegea untuk memberikan bukti tambahan tentang spesies mana yang digambarkan.

Alasan mengapa para arkeolog dan sejarawan seni berasumsi bahwa mereka berasal dari Mesir adalah karena itu adalah lokasi terdekat dengan populasi monyet asli yang diketahui memiliki hubungan dagang dengan Aegea.

Hasilnya, monyet Akrotiri telah diidentifikasi secara beragam sebagai babun, vervet, dan monyet grivet, semua spesies Afrika yang hidup di wilayah yang luas.

Terkait hal tersebut, Marie Pareja memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda. Ia mengumpulkan tim primatologis yang mempelajari kera, monyet, dan lemur, termasuk ilustrator taksonomi terkenal, Stephen Nash.

"Bersama-sama, kami memeriksa foto-foto karya seni dan membahas hewan yang digambarkan, dengan mempertimbangkan tidak hanya warna dan pola bulu tetapi juga ukuran tubuh, proporsi anggota tubuh, postur duduk dan berdiri, dan posisi ekor," lanjutnya.

"Sementara kami semua sepakat bahwa beberapa hewan yang digambarkan adalah babun, seperti yang diperkirakan sebelumnya, kami mulai memperdebatkan identifikasi hewan dari satu adegan tertentu."

Detail dari fresco “Blue Monkeys” di lukisan Akrotiri, Santorini. (Museum of Prehistoric Thera)

Mengidentifikasi Monyet Yunani kuno

Monyet tersebut dilukiskan berwarna abu-abu kebiruan, tetapi meskipun beberapa monyet yang masih hidup memiliki bercak kecil kulit biru, seperti misalnya warna biru pada wajah mandrill (monyet dukut), tapi tidak ada yang berbulu biru.

Ada monyet hutan Afrika yang disebut monyet biru, tetapi warnanya sebagian besar zaitun atau abu-abu gelap, dan pola wajahnya tidak sesuai dengan yang ada di lukisan.