Penemuan Kembali Kota Mesir Kuno yang Hilang Ungkap Rahasia Peradaban

By Sysilia Tanhati, Rabu, 2 Oktober 2024 | 16:20 WIB
Kuil Aten kecil di Akhetaten. Nama "Amarna" berasal dari nama suku "Beni Amran" yang hidup di daerah itu dan mendirikan beberapa pemukiman. Nama Mesir kuno tempat ini adalah 'Akhetaten'. (Markh/English Wikipedia)

Apa yang terjadi pada Abydos?

Seiring berjalannya waktu, para firaun mengubah preferensi pemakaman mereka. Firaun mulai membangun makam yang lebih dekat dengan tempat kedudukan kerajaan mereka. Meskipun raja-raja tidak lagi dimakamkan di Abydos, kota tersebut merupakan tempat ziarah bagi pemujaan Osiris. Osiris adalah salah satu dewa terpenting di Mesir Kuno.

Abydos menjadi tujuan untuk prosesi keagamaan tahunan. Peziarah meyakini bahwa Osiris dimakamkan di Abydos. Nekropolis tersebut berkembang. Banyak kapel dan makam yang dibangun oleh para bangsawan Mesir yang ingin dimakamkan di dekat Osiris.

Kota bawah laut Heracleion

Heracleion merupakan pusat kekayaan dan budaya. Kota Mesir kuno ini terendam di muara Delta Nil selama sekitar 1.500 tahun. Berasal dari abad ke-7 SM, kota pelabuhan ini berkembang pesat hingga tenggelam ke laut pada abad ke-8 M. Kota ini diperkirakan merupakan pelabuhan terbesar di Mediterania hingga Aleksandria didirikan pada tahun 331 SM.

Kota ini dihuni oleh pedagang dan perajin Mesir dan Yunani. Hal ini dibuktikan oleh berbagai artefak menakjubkan yang ditemukan dari reruntuhan yang tenggelam. Sebuah tempat suci Yunani yang ditujukan untuk Aphrodite juga ditemukan di Heracleion. Tempat suci itu penuh dengan artefak keramik dan perunggu. Senjata Yunani kuno juga ditemukan. Senjata-senjata itu diperkirakan milik tentara bayaran yang bertugas mempertahankan cabang Kanopik Sungai Nil.

Reruntuhan Heracleion berada sekitar tujuh kilometer dari pantai Mesir modern, di bawah kedalaman sekitar sepuluh meter. Kuil dan reruntuhan bangunan lain ditemukan bersama dengan patung-patung besar dan barang-barang mewah. Seperti perhiasan dan keramik Yunani impor. Sebuah tumulus juga ditemukan, yang merupakan area permakaman tradisional Yunani.

Para arkeolog menyadari skala penuh kota pelabuhan yang dulunya ramai ini. Kota ini diatur di sekitar kuil pusat, dengan lingkungan yang dihubungkan oleh kanal. Sekitar 70 bangkai kapal dan lebih dari 700 jangkar perahu kuno ditemukan di antara kanal-kanal tersebut.

Apa yang terjadi pada Heracleion?

Seiring berjalannya waktu, daerah tersebut mengalami gempa bumi dan naiknya permukaan air laut. Bencana itu memicu banjir di daratan di muara Sungai Nil. Banjir ini menyebabkan tanah di bawah Heracleion “mencair”. Ketika tanah menjadi tidak stabil, bangunan batu yang berat di kota tersebut tenggelam ke Laut Tengah.

Hanya sedikit informasi tentang kota pelabuhan kuno ini yang dapat ditemukan dalam catatan sejarah yang masih ada. Karena itu, komunitas ilmiah tidak mengetahui lokasi pasti Heracleion hingga tahun 2000.

Kota Aten yang memukau