Mungkinkah Cleopatra Benar-benar Pernah Meminum Mutiara? Ini Penjelasan Ilmiahnya

By Sysilia Tanhati, Jumat, 11 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Penulis Romawi Pliny the Elder menuturkan kisah tentang Cleopatra yang minum larutan mutiara. Apakah kisah ini nyata atau sindiran belaka? (Jan de Bray)

Tidak diragukan lagi, hal ini sama sekali tidak membuat Mark Antony terkesan. Sambil bergurau, ia bertanya kepada ratu tentang jumlah yang dihabiskan untuk jamuan makan ini.

Menurut Pliny, Cleopatra meminum larutan mutiara dalam rangka menjawab tantangan Mark Antony. (Giambattista Pittoni )

Cleopatra menjawab, “Itu hanya tambahan kecil dari jamuan makan yang sebenarnya.” Ratu menambahkan bahwa dia sendiri akan menghabiskan makanan sebanyak yang telah ditentukan jumlahnya.

Ia sendiri yang akan menelan sepuluh juta sesterces. Setelah mengatakan itu, Cleopatra memerintahkan para pelayannya untuk membawa hidangan kedua.

Para pelayan mematuhi Cleopatra. Mereka membawakannya bejana yang diisi dengan cuka yang ketajaman dan kekuatannya mampu melarutkan mutiara.

Tak perlu dikatakan lagi, Mark Antony pasti sangat bingung dengan semua ini. Ia pun menunggu dengan sabar untuk melihat apa yang akan dilakukan Cleopatra.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Cleopatra memiliki sepasang mutiara terbesar di dunia. Dikisahkan bahwa ia mengenakan mutiara itu di telinganya pada jamuan makan tersebut.

Setelah bejana cuka diletakkan di hadapannya, Cleopatra mengambil salah satu mutiara. Ia menjatuhkan mutiara itu ke dalam cuka. Cuka langsung melarutkan benda berharga itu. Kemudian, ia meminum campuran mewah itu.

Cleopatra hendak melakukan hal yang sama dengan mutiara lainnya, ketika ia dihentikan oleh Lucius Munatius Plancus. Pada saat itu, Plancus adalah sekutu Mark Antony. Ia berada di jamuan makan dan turut menyaksikan taruhan tersebut.

Sebelum Cleopatra dapat melarutkan mutiara kedua, Plancus menyatakan bahwa Mark Antony telah kalah.

Pliny menyatakan bahwa ini adalah pertanda yang, sebagai hasilnya, sepenuhnya terbukti. Hal ini adalah referensi yang jelas tentang kekalahan Mark Antony oleh Octavianus dalam perang saudara terakhir Republik Romawi.

Baca Juga: Para Wanita yang Memimpin dengan Gagah Berani dalam Sejarah Dunia Kuno