'Tebus Dosa Karbon', Kompas.com Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Subang

By Lastboy Tahara Sinaga, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Berdasarkan laporan Kompas.com, Pantai Pondok Bali di Desa Mayangan, Subang, mengalami abrasi parah. Sekitar 11 hektar lahan pesisir telah tenggelam, dan garis pantai telah bergeser sejauh 1,5 kilometer akibat abrasi. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Program ini berupa inisiatif penanaman mangrove di Pantai Pondok Bali untuk membantu mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dari atmosfer serta memulihkan ekosistem pesisir yang terancam oleh abrasi.

Kondisi rumah yang telah tergenang air laut di Desa Mayangan, Subang, Jawa Barat. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Mangrove, si penjaga pantai, adalah penyimpan karbon ulung. Sebuah studi dengan tajuk “Blue carbon sink function and carbon neutrality potential of mangroves” yang dipublikasikan pada Science Direct, menemukan bahwa mangrove mampu menangkap, mengubah, dan menyimpan CO2 di atmosfer menjadi sedimen pantai untuk waktu yang lama, dan mengekspor sebagian karbon organik dari zona pantai ke lepas pantai dan laut, yang sangat penting untuk mencegah erosi pantai dan penimbunan karbon organik.

Untuk mewujudkan kebermanfaatan mangrove dalam menekan emisi karbon, Kompas.com melibatkan 50 karyawan internal untuk berpartisipasi dalam program Wali Asuh Mangrove. Mereka akan diberi edukasi lingkungan seputar karbon biru dan terjun langsung dalam penanaman mangrove. 

Program ini berkolaborasi dengan SayaPilihBumi dan National Geographic Indonesia. West Java Conservation Trust Fund dan Yayasan Wanadri, sebagai mitra kolaborasi, akan berperan dalam pengelolaan program konservasi di wilayah Subang.

Kompas.com tanam 5.000 bibit mangrove di pesisir Pulau Burung, Subang.

Dari Bentara Budaya Jakarta, sekitar 50 karyawan Kompas.com berangkat menuju Pantai Pondok Bali, Desa Mayangan, Subang, Jawa Barat pada Kamis (10/10/2024). Di lokasi inilah, mereka melakukan aksi nyata untuk berkontribusi dalam menekan emisi karbon. Selain itu, program “Wali Asuh Mangrove” juga merupakan rangkaian perayaan ulang tahun ke-29 Kompas.com.

“Untuk menyambut ulang tahun Kompas.com yang ke-29, kita punya inisiatif untuk menebus dosa karbon itu. Kami bekerja sama dengan Saya Pilih Bumi dan National Geographic Indonesia. Dan kami menanam sekitar 5.000 bibit mangrove,” ungkap Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, dalam pembukaan acara Wali Asuh Mangrove di Desa Mayangan, Kamis.

Penanaman 5.000 bibit mangrove di Subang diproyeksikan mampu menyerap sekitar 217 ton CO2Eq. Meski program ini dikhususkan untuk karyawan internal, Kompas.com turut mengajak para stakeholder untuk ikut berpartisipasi. Bibit-bibit mangrove yang akan ditanam ini adalah sumbangan dari para stakeholder.

“Kita bisa melakukan upaya-upaya baik karena kontribusi semua orang. 5.000 bibit yang akan kita tanam pada siang ini adalah sumbangan dari pembaca, klien, dan kita sendiri,” tambahnya.

Setelah pembukaan, para relawan bersiap menuju Pulau Burung. Di bawah mentari siang yang hangat, mereka mengarungi lautan dengan perahu kayu bermotor. Tak sampai 30 menit, sebuah pulau kecil yang dibentengi bakau mulai terlihat. Sesampainya di sana, suara debur ombak terasa menenangkan, jejeran bakau turut memberi rasa teduh dari sengatan terik matahari.

Baca Juga: Ingat, Pelepasliaran Hewan Kembali ke Alam Perlu Kajian Mendalam!